Mr. B
Ketika saya masuk ruang kerja teman , dia sedang
berbicara dengan tamunya. Hanya berselang lima menit ,dia akhiri pertemuan itu.
Kami berbicara santai. Menurut teman bahwa tamunya tadi adalah seorang
salesman. Dia memutuskan untuk mengunakan jasa yang ditawarkan oleh salesman
itu. Keputusan itu dibuat bukan karena jasa yang ditawarkan lebih hebat
dibandingkan yang lain , tapi teman saya tertarik dengan salesman itu yang
penuh semangat dan kejujuran , penuh kesabaran untuk dapatkan deal. 90% deal
sukses meraih pelanggan baru atau mitra baru karena faktor kepribadian anda,
bukan karena barang atau jasa yang anda tawarkan. Apakah deal itu akan
berkembang, maka itu tergantung kepada performance anda menjaga komitmen.
Wirausaha bukanlah skill seperti layaknya para
profesional dibidang kesehatan, pendidikan, teknik. Wirausaha adalah sikap
mental kemandirian. Tidak ada pendidikan atau latihan dari luar yang bisa
menyulap diri anda sebagai wirausaha. Anda bisa saja ikut latihan cara
wirausaha tetapi tidak menjamin anda sukses menjadi pengusaha. Anda bisa saja
ikut seminar cara kaya cepat lewat bisnis property atau forex tetapi tidak
semua orang bisa sukses. Yang pasti sukses adalah mereka yang menawarkan jasa
pelatihan itu. Karena mereka mendapatkan uang dari kantong anda yang antusias
ingin jadi orang sukses. Pendidikan atau latihan hanya bekal anda untuk
mengenal situasi dan kondisi yang akan terjadi. Namun bagaimana keputusan anda
terhadap situasi tersebut sangat tergantung kepada sikap mental anda. Sikap
mental ini lebih berkaitan dengan transendental. Mari saya jelaskan sikap
mental itu.
Semangat
ini adalah sikap mental kewirausahaan. Tidak jarang
kita temui orang yang sangat pede, tapi tidak terlihat antusias. Profesional
yang berbakat dan trampil sekalipun bisa saja tidak bersemangat. Kita tahu
bahwa hambatan pasti dihadapi setiap orang dan terkadang bisa menjatuhkan
mental. Selalu lah bersikap terbuka tanpa berusaha menutupi segala kelemahan
yang menjadi kekawatiran orang lain. Berusahalah menyampaikan sepatah kata
untuk mengundang orang mencoba segala kemungkinan yang ditawarkan. Jangan ada
rasa takut akan kehilangan deal karenanya. Yakinlah, selagi punya kecintaan dan
minat yang kuat, anda akan selalu bersemangat dan tidak berhenti berkarya.
Bagaimana cara membangun semangat itu ? Ya, dengan memperluas minat dan
kepedulian pada keadaan di sekitar kita dan kebutuhan orang lain, sumber energi
kita tentu akan terus terisi, bahkan bertambah besar.
Kejujuran
Kejujuran itu mahal dan tak bisa dibayar dengan
apapun. Image dari buah kejujuran adalah, anda akan dipandang sebagai seseorang
yang bisa diandalkan dan akan mendapatkan kepercayaan penuh dari siapa saja
yang mengenal anda. Bahkan partner bisnis yang belum pernah melakukan kerja
sama dengan anda tidak akan khawatir untuk memulai bisnis yang baru dengan anda
karena kredibilitas anda yang bisa dipertanggungjawabkan. Kejujuran selain
membawa banyak dampak positif juga membawa kepada kehidupan yang jauh lebih
baik. Tip untuk membagun sikap jujur adalah jangan pernah bangga bila dipuji
dan jangan pernah rendah bila di hina. Mengapa ? sikap tidak jujur karena orang
ingin pujian dan takut terhina.
Kesabaran
Ya wirausaha itu tak pernah merasa kecil hati
ketika orang meragukan produk jasanya atau menolaknya. Dia tetap tenang
mendengar segala keraguan orang lain dan menjawabnya dengan sabar sampai orang
memahami dengan baik. Andaikan untuk meyakinkan mitra dia harus melakukan
berkali kali pertemuan, dia tetap sabar tanpa kehilangan harapan. Dia kuat.
Pemalas itu lebih karena dia tidak sabar. Contoh banyak orang gagal berbisnis
karena marasa tak banyak peluang. Kalau anda menyadari bahwa mencapai sukses
memang tidak mudah, maka sikap sabar itu mutlak ada pada diri anda. Banyak
kesuksesan itu tinggal sejengkal diraih tetapi karena tidak sabar peluang
hilang begitu saja.
Nah, setiap orang bisa menjadi wirausaha entah
dalam bentuk apapun. Untuk menjadi sukses kamu harus punya impian. Orang bijak
berkata " Every great dream begins with a dreamer. Always remember, you
have within you the honesty, the patience and the passion to reach for the
stars to change the world."Kamu tahu, Nak, artinya setiap pemimpi selalu
punya tiga hal yaitu kejujuran, kesabaran dan semangat. Jadi bila kamu tidak
punya salah satu sifat itu ,maka kamu bukan pemimpi, dan tak akan mungkin
meraih bintang untuk merubah dunia. Mengapa ? Karena kejujuran itu datang bila
kamu sabar dan kesabaran itu hanya ada pada orang yang selalu bersemangat;
berpikir positip tanpa tergoda jalan pintas..to good to be true. Dia akan
tumbuh dan berkembang karena waktu.
Kisah yang saya tulis berjudul " Tidak
Menyerah " adalah kisah seputar wirausaha, yang memuat tentang kejujuran,
kesabaran dan semangat. Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan
nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan
tidak ada unsur kesengajaan.
***
TIDAK MENYERAH
Ini hari pertama saya masuk kantor setelah 5 tahun
saya pensiun. Di ruang loby kantor terpampang nama perusahaan, Sinofet HoldinG
Ltd. Petugas receptionist tersenyum ramah melihat kehadiran saya. Dia berdiri
dari tempat duduknya. “Well come back Mr. B” Katanya seraya membungkukkan
tubuhnya. Mereka semua di kantor memanggil saya dengan sebutan MR.B. Itu asal
nama dari Baskoro. Saya tidak pernah keberatan nama saya disingkat. Itu hanya
panggilan saja. Kantor ini sebagai markas utama Sinofet, yang berada di kawasan
Financial Center Hong Kong. Kantor nya tidak begitu besar. Luas nya hanya 400
Meter persegi. Kamar kerja ada 4. Satu kamar kerja saya sebagai CEO. Tiga kamar
kerja untuk direktur. Untuk staf berada dalam satu ruangan semacam workstation,
yang masing masing mereka dipisahkan partisi, agar nyaman ketika mereka
bekerja.
Jumlah karyawan di Kantor ini ada 24 orang, yang
bekerja pada posisi Corporate secretary, auditor, corporate compliance, general
affair, human resource, corporate planning, treasury and finance. Kantor ini
mengelola 38 anak perusahaan dibidang Agro Industry, Manufacture, Industrial
zone development, Mining, Logistic service, yang tersebar di China, Malaysia,
Thailand, Singapore, Kazakhstan, Rusia, Iran, Canada. Sejak tahun 2010 kantor
ini sudah menerapkan management information system. Semua anak perusahaan
terhubung dengan database terpusat sehingga staff holding dapat meng akses
setiap hari data anak perusahaan secara real time dan mengevaluasi business
process yang sedang terjadi agar apabila ada indikasi penyimpangan dapat segera
diantisipasi.
Penerapan Management information system ini membuat
operasi holding sangat efisien dan sangat efektif dalam mengelola 38 anak
perusahaan. Tidak ada perencanaan, pengawasan, pengarahan, pendelegasian pada
setiap anak perusahaan tidak terkoordinir oleh Holding. Tentu system ini
mengharuskan SDM yang handal dibidangnya masing masing.
Sejam lagi saya akan menghadiri rapat dengan
direksi Holding. Ini berkaitan dengan surat dari China Investment Group ( CIG)
agar Sinofet membayar hutang yang sudah jatub tempo setahun lalu. Hutang ini
dengan skema REPO saham. Dalam Surat itu memang ada kondisi yang akan
memberikan kompensasi berupa bonus kepada CEO dan Direktur Holding. Dan
memberikan saham bonus kepada pendiri Perusahaan, yaitu saya. Saya tidak melhat
kondisi yang ada dalam surat itu sesuatu yang mengikat. Karena kondisi itu
tidak ada dalam perjanjian. Yang ada hanyalah saya dan pemegang saham lain
harus rela lepaskan semua saham kepada CIG apabila gagal bayar hutang. Mungkin
kondisi yang ditawarkan oleh CIG hanya basa basi, sekedar menghilangkan kesan
mereka predator.
Awal musim semi di Hong Kong tidak seindah suasana
ketika itu. Semua direksi holding sudah kumpul dalam ruang rapat. Saya pandang
wajah mereka satu persatu yang nampak tegang.
“ Saya ingin mendengar. Bicaralah “ kata saya.
Didepan saya ada surat paksa melepas semua saham Holding ke pada CIG. Karena
kami gagal membayar utang Repo saham dengan mereka. Memang idea ini berasal
dari saya tahun 2013, sebagai solusi keluar dari tekanan konsorsium bank
atas hutang anak perusahaan yang bergerak di bidang tambang batubara dan
sekaligus menyelamatkan saham anak perusahaan lain dari ancaman proses
arbitrase.
“ Pak, dari awal saya sudah sarankan agar kita
lepas saja saham batubara itu. Tidak perlu ladenin perang dengan Daniel. Tetapi
anda bersikeras menghadapinya. Sekarang kita bukan hanya berhadapan dengan
Macan tetapi dengan Naga besar. Saya pikir saat ini kita tamat. “ kata Tong.
Saya tahu dia sudah menua. Saya hanya menyimak.
“ Dan lagi harga Repo yang ditetapkan memang
sengaja menjebak kita untuk masuk akuisisi. Mereka sudah analisa dengan
baik untuk tahu masa depan perusahaan kita. “ Kata Raymond.
“ Tong dan Raymond terkena kasus dalam kebijakan
investasi di Malaysia. Mereka harus mundur. Itu harus anda putuskan. Kalau
tidak pihak China akan jadikan alasan untuk mempercepat penyelesaian Repo atau
saham disita.” Kata Jhon Low. Dia satu satunya ahli hukum di perusahaan.
“ Anda bisa baca proposal dari mereka. Kalau kita
mengalah dengan menerima penyelesaian diluar arbitrase, kita masih punya
umbrella. Posisi anda tetap sebagai CEO. Semua direksi holding yang lama dapat
bonus termasuk anda. Jumlahnya lebih dari cukup hidup 7 keturunan. “ Kata
Choi.
Semua hening. Saya terus berpikir. Saya lebih suka
mendengar orang menyalahkan saya daripada saya mencari kesalahan orang lain.
Tugas pemimpin bukan mencari kesalahan untuk keluar dari masalah. Tetapi
bagaimana mencari tahu kesalahan dari orang terdekat untuk keluar dari masalah.
Saya tidak menyalahkan mereka bila mereka play safe. Itu manusiawi. Bagi mereka
perusahaan adalah pacar, sementara bagi saya perusahaan adalah anak. Apapun
yang terjadi, perusahaan adalah bagian dari hidup saya. Namun bagi mereka
perusahaan hanyalah peluang untuk aktualisasi diri. Mereka bisa kapan saja
pergi bila keadaan tidak lagi membuat mereka happy.
“ Baik saya akan mengambil keputusan. Saya tidak
akan menerima proposal ini. Saya akan hadapi mereka. Kalau mungkin ditempuh
jalur arbitrase akan saya lalui.”
“ Pak..maaf “ kata Tong.” KIta bukan siapa siapa
dibandingkan dengan CIG. Sekali ayun habis kita. Apalagi Holding terdaftar di
Hong Kong. Hukum mereka yang punya.”
“ Saya lebih baik kalah karena sistem daripada
kalah diluar sistem. Sudah cukup ketakutan kita dengan stikma bahwa mereka
sangat berkuasa. Ini soal pilihan. Nah siapa diantara kalian yang mau mundur.
Sahamnya saya beli. “
Mereka terdiam saling pandang satu sama lain.
“ Tunjuk tangan"
“ Mengapa anda begitu yakin ? Tanya Tong.
“ Ini bukan soal keyakinan. Tetapi soal sikap
menyelesaikan masalah. Kita tidak bisa menyalahkan orang jebak kita. Karena
deal dengan mereka 5 tahun lalu itu pilihan kita. Kalau sekarang, ini yang kita
terima. itu wajar saja. Namun ambil sisi positipnya. Kalau mereka mau akuisisi
sudah dilakukan sejak tahun 2018. Tetapi mengapa baru sekarang surat somasi
dikirim? itu tandanya mereka ingin ajak saya berunding. “
“ Masalahnya sejak tahun 2018, mereka tunggu anda
kembali sebagai CEO tetapi anda selalu beralasan soal keluarga. Sekarang
setelah anda aktif lagi mereka ajukan gugatan hutang “
“ Nah artinya sekarang terbuka negosiasi.”
“ Negosiasi apalagi ? Harga repo saham batubara
yang ditetapkan waktu teken kontrak jauh sekali dengan harga sekarang yang
terjun bebas. Saya hitung value nya, tidak ada tersisa saham anak perusahaan
untuk bayarnya.’Kata Tong.
“ Kemungkinan selalu ada. Saya percaya itu.
Sekarang apakah anda semua setuju dengan keputusan saya ? Tunjuk tangan.
Semua hening. “ Saya tahu resikonya, namun saya
lebih percaya kepada anda” Kata John. Akhirnya semua tunjuk tangan tanda
setuju.
***
Hari pertama di kantor setelah lima tahun cuti,
memang terasa seperti masuk arena roller coaster. Saya harus melalui hari hari
berburu dengan waktu. Selalu berada dibawah tekanan semua pihak yang punya
kepentingan dengan sumber daya perusahaan. Saya tidak tahu apakah usia
mendekati 60 tahun seperti sekarang ini bisa sekuat ketika dulu saya
mendirikan Holding usia 40 tahun.
Dalam keadaan dibawah tekanan saya teringat dengan
sahabat saya. Mereka adalah Esther, Wenni dan Yuni. Mereka tidak ada kaitanya
dengan Sinofet. Mereka adalah sahabat saya. Yang selalu ada untuk saya disaat
saya butuh. Esther, kali pertama mengenalnya tahun 1993 sewaktu dia berkarir di
Bank Asing Jakarta. Dia bekerja sebagai banker di Bank terkemuka di Hong Kong.
Wenny. saya mengenalnya waktu dia berkarir sebagai analis investment di
investment banker di Shanghai, tahun 2004. Belakangan tahun 2006, dia
menjadi proxy saya mengelola bisnis shadow banking. Kemudian tahun 2017, Wenny
berhasil akuisisi PMG Holding Ltd, yang mengelola Tambang Emas dan perdagangan
emas. Yuni, awal saya mengenalnya ketika dia sales asuransi dan akhirnya dia
jadi proxy saya mengelola bisnis pengolahan perikanan dan manufacture di
Jakarta.
Mengapa saya suka bertemu dengan mereka disaat
galau. Karena mereka orang yang paling jujur mengeritik saya. Mereka juga tidak
punya hubungan formal dengan Sinofet yang saya pimpin. Jadi kalau diskusi
dengan mereka, saya akan dapat masukan yang sangat objectif. Disamping
itu hubungan jadi nyaman karena semua wanita itu adalah tidak punya suami. Usia
mereka kini tidak bertaut jauh dengan usia saya. Kami berteman sejak usia muda.
Diantara para wanita itu juga terjalin hubungan yang akrab sekali. Padahal
mereka mengenal satu sama lain dari saya.
" Jam berapa besok terbang ke Beijing “ tanya
Wenny waktu makan malam. Esther juga hadir.
“ Jam 10 pagi. “
Wenny terdiam. Kemudian dia menghela nafas. “
Perusahaan saya sekarang cash flow nya sangat ketat. Karena tahun lalu kamu
perintahkan akuisisi PMG Holding. Semua dana akuisisi dari hutang. Kreditur
awasi setiap waktu cash flow saya. “
“ Saya tidak akan libatkan perusahaan kamu. Tenang
saja.” kata saya.
“ Kemarin Yuni telp saya. " Kata Esther. Saya
tatap Esther dengan mengerutkan kening. " ngomong apa dia ?
" Dia kawatir karena saham perusahaannya yang
kamu gadaikan untuk membiayai akuisisi perusahaan Teknologi dan Logistic di
Shenzhen, belum dibayar. Dia ditekan oleh kreditur private untuk bayar. “ Kata
Esther.
“ Ya saya tahu. “ Kata saya lemah.
“ Mengapa kamu tidak terima saja tawaran mereka.
Kamu tetap sebagai CEO dan panggung kamu lebih besar. Berkat dukungan group
China, sumber daya keuangan lebih besar. Peluang berkembang lebih besar“Kata
Esther.
“ Tapi ini hostile takeover” kata saya cepat.
“ Ya tetapi perusahaan itu tetap ruh kamu. Anak
kamu. Bukankah kamu pernah bilang, apapun akan kamu lakukan untuk anak. Dengan
posisi CEO tentu kamu bisa terus mengembangkan perusahaan tanpa pusing lagi
dengan hutang” Kata Esther dengan suara tegas.
“ Kamu tahu sejarahnya Sinofet holding ini ada.
Kamu tahu segala galanya. Kamu juga ikut berkorban mendukung saya. Saya tanya
sekarang, apakah se-pragmatis itu sikap kamu. Saya lagi krisis, kamu malah
suruh saya jadi pecundang.” kata saya miris.
" Krisis yang sekarang ini terjadi tidak
datang dadakan. Aku sudah prediksi dari dari awal waktu kamu berencana
membangun investment holding. Itu semua karena ekspansi yang dibiayai
utang." Kata Esther dengan suara meninggi. Dia berdiri dari tempat
duduknya. " Saya engga ada urusan dengan bisnis kamu. Saya hanya sahabat
kamu. Mungkin para direksi kamu tidak akan berani bicara begini. Tahu mengapa ?
karena mereka menikmati kemewahan hidup dari bisnis kamu, dan resiko ada
pada kamu. " Kata Esther sambil menunjuk nunjuk ke arah saya.
" Kamu ini gimana sih." Kata saya sedikit
kesal. " Bisnis era sekarang dikelola secara modern, ya memang harus
dibangun dari hutang. Apa mungkin hutang bisa datang begitu saja tanpa
perbaikan kinerja dan trust. Kinerja itu berkat pengelolaan sumber daya yang
ada. Dan agar sumber daya meningkat, kita harus membangun trust. Semakin tinggi
trust semakin tinggi peluang berkembang. Sampai hari ini, saya tidak kehilangan
trust. Akan ada selalu solusi"
" Ya untuk apa itu semua? untuk apa! Kata
Esther setengah berteriak.
" Untuk perubahan yang lebih baik. Kita harus
bertanggung jawab terhadap lingkungan bisnis agar perubahan terus terjadi.
Masyakarat butuh perubahan."
“ Bro…" Esther menahan nafas sebentar dan
kemudia menghela nafas. " Saya hanya menghargai bunga, bukan bunga
plastik. Saya orang yang realistis. Kamu sadar engga. Kamu tidak punya apa apa
lagi. Sementara hutang dimana mana. Semua karena ambisi kamu. Saya tahu kamu
tidak rakus. Tapi kamu pengerat kayu. Terus menggigit kayu tanpa henti. Saya
kenal betul pribadi kamu. Sepertinya kamu menikmati setiap masalah datang. Saya
harus pergi “ Kata Esther sambil berlalu dari hadapan saya. Wenny juga ikut
keluar dengan air mata berlinang.
Saya terhenyak. Esther tidak salah. Dia semakin
menua dan semakin lelah melihat kenyataan hidup saya. Wenny juga sama. Dia
tidak lagi bisa bersikap objecitive seperti dulu. Mungkin juga karena menua,
dan ingin hidup lebih aman. Saya bisa memahami sikap mereka. Ini soal pilihan.
***
Malam sebelum tidur saya dapat email dari James.
Dia mengabarkan bahwa Saham tekhnologi dan logistik yang saya akuisisi tahun
lalu sekarang sedang diincar konglomerat venture capital. Nilainya 10 kali lipat.
itu berkat di release nya izin penggunaan technology blockchain oleh
pemerintah China dalam sistem logistik. James juga melaporkan penilaian dari
independent konsultant keuangan terhadap valuasi saham dimasa depan, termasuk
derivative business yang bisa dikembangkan. “ Anda blessing, saham perusahaan
ini tidak masuk dalam portfolio Sinofet holding. Terserah anda. Saya tunggu
intruksi selanjutnya.”
Saya langsung telp Lyly.
“ Ada apa bro, telp sepagi ini.”
“ Saya sudah terima surat dari CIG tentang repo
saham yang sudah jatuh tempo.”
“ Sikap kamu gimana ?
“ Saya ingin dengar kamu. Apapun sikap kamu , saya
akan ikuti. Besok pagi saya akan terbang ke Beijing menghadapi rapat dengan
CIG“
“ Mengapa kamu percaya dengan saya ?
“ Entahlah… saya percaya saja.”
“ Mau dengar pendapat saya ?
“ Ya.”
“ Ikuti hati nurani kamu. Perusahaan itu baby kamu.
Kamu yang melahirkan dan kamu yang lebih tahu. Saya akan mendukung.”
“ Saya akan melawan.”
“ Apa yang bisa saya bantu ?
“ Kamu buka komputer. Baca berita kemarin tentang
Yuuhan Holding Corporation yang terdaftar di BVI. “
“ Berita soal apa ?
“ Soal izin penggunaan blockchain untuk logistic
secara nasional “
“ Sebentar…” Lyly tidak mematikan telpnya.
Tak berapa dia kembali ke saya “ Ya ada penjelasan
soal Yuuhan holding Co, BVI sebagai pemegang saham utama. Holding itu membawahi
9 perusahaan dibidang Technologi dan logstic.
“ Ya itu perusahaan saya. Tidak ada kaitannya
dengan portfolio Sinofet holding.”
“ Terus apa yang harus saya lakukan?
“ Saya akan jual ke konglomerat venture capital
asal AS dan Eropa. Uangnya untuk bayar utang ke group investor di
Beijing. “
“ Kedengaranya kamu mengancam. Tentu mereka
tidak mau saham perusahaan itu jatuh ke AS. Kamu mau saya sampaikan ini kepada
CIG?
“ Saya tidak mengancam. Tapi hanya itu satu satunya
yang tersisa untuk bayar utang. Kebetulan sahamnya naik lebih dari 10
kalilipat.”
“ Tetapi tetap tidak bisa menyelesaikan utang kamu
semua”
“ Ya tapi dengan adanya pembayaran sebagian hutang,
saya ada peluang membawa kasus ini ke arbitrase, dan saya bisa bayar sisanya
dengan obligasi. Setidaknya saya bisa extend lagi sampai lima tahun kedepan.
Saya yakin Pengadilan akan medukung saya. Masalah saya selesai. Gimana ?
“ Tetapi bagaimanapun engga etis kalau saya
sampaikan kepada mereka. Itu sama saja saya berkonspirasi melawan pemerintah.
Engga mungkin bro.”
“ Jadi apa yang harus saya lakukan ?
“ Besok hadiri rapat dengan pecaya diri. Kalau
mereka tekan sesuai dengan isi surat mereka maka katakan bahwa kamu siap
menyelesaikan lewat arbitrase. Keyakinan itu sudah cukup membuat mereka
berpikir. Apalagi value saham anak perusahaan semua bagus, kecuali bisnis
tambang batubara. Tidak ada penyimpangan terjadi selama lima tahun. Itu value
kamu. Ikuti nurani kamu, karena itu bisikan Tuhan. “
“ Ya. saya paham. Terimakasih.”
***
Jam 6 sore rapat diadakan di markas besar
CIG. Saya hanya datang seorang diri. Mereka yang hadir sebanyak 8 orang. Kesan
suasana tegang.
“ Kami telah menunggu setahun lebih pertemuan ini.
Selamat anda telah kembali memimpin Holding. Jadi gimana soal penyelasaian
hutang ? Kata salah satu dari mereka.
Saya berdiri sambil menyerahkan tiga lembar
proposal yang saya ketik jam 3 pagi di Hong Kong. Masing masing mereka dapat
proposal itu. Mereka baca proposal itu dengan seksama. Kemudian
hening.
Salahsatu dari mereka berkata “ anda serius dengan
proposal ini ?
“ Ya serius.”
“ Artinya anda melepas bisnis tambang batubara
kepada kami, dan kekuranganya sebagian bayar tunai dan sisanya dalam bentuk
Global Bond yang dijamin oleh bank. Atau nilai repo ditukar dengan Global bond
selama 5 tahun. Kondisi zero coupon tapi non arbitrase. “ kata salah satu dari
mereka menyimpulkan isi proposal saya.
“ Dalam proposal ini menyebutkan global bond itu
dijamin oleh 3 investment banker kelas dunia. Anda yakin 3 konglomerat
investment banker itu mau jamin global bond anda ? Lanjut mereka lainnya.
“ Ya. “
“ Berapa lama proses penyelesaian ini ?
“ 7 hari.”
“ Yakin.”
“ Yakin pak.”
“ Baiklah. Beri kami waktu untuk diskusikan
proposal anda. “ Kata mereka. Saya keluar ruangan. Tak berapa lama mereka
memanggil saya masuk lagi ke dalam ruangan meeting.
“ Kami setuju dengan proposal anda.”
“ Terimakasih” kata saya seraya berdiri
membungkukan punggung dihadapan mereka semua
Saya keluar dari gedung pertemuan itu seperti
berjalan diatas awan. Saya segera telp Yuni “ Bulan Mey hutang saya bayar. Jadi
pastikan proses pelepasan gadai terlaksana dengan baik. “
“ Terimakasih. Saya pikir tadinya benar benar bakal
pensiun kalau perusahaan diambil alih orang. Tetapi sekarang saya harus terus
bekerja. Entah kapan bisa pensiun.” Katanya. Saya segera matikan telp. Ogah
bicara panjang lebar. Saya sedang menikmati euforia saya.
Di loby hotel paninsula Beinjing saya betemu dengan
lyly yang telah menanti saya lebih dari satu jam. “ Gimana rapatnya ?
“ I Won. “
“ kamu tahu…” Kata lyly sambil menatap saya. “ Kamu
itu casingnya saja tua tapi dalamnya kamu tetaplah anak anak. Itu mungkin
karena IQ kamu rendah. Makanya engga ada rasa takut.” sambungnya.
Saya hanya tersenyum.
“ Orang pintar cenderung menghindari masalah.
Selalu berlindung dari kesalahan orang lain dan menyelesaikannya dengan
retorika. Tetapi kamu terus bergerak menyelesaikan masalah. Bayangkan saja
dalam keadaan tangan dirantai oleh Sinofet holding selama 5 tahun, kamu masih
bisa akuisisi perusahaan tekhnologi dan logistic, tambang emas. Andai selama
lima taun belakangan ini kamu hanya diam dan pasrah, mungkin sekarang kamu
sudah kehilangan segala galanya. Artinya tanpa harta atau bekal apapun, kalau
dilepas di hutan kamu tetap bisa survival. “ katanya. Saya tahu bahwa
dibalik suksesnya rapat ini berkat advice dari Lyly kepada grup investor. Entah
bagaimana dia meyakinkan mereka. Itu bukan urusan saya.
***
Saya mendapat WA dari James. “ Konglomerat venture
capital membatalkan komitmen nya. Jadi penerbitan global bond pengganti Repo
tidak bisa diteruskan” Pesan ini seperti halilintar disiang hari bolong. Saya
tidak ingin segera membalas WA tersebut. Mata saya tertuju kepada Lyly yang
sedari tadi nampak tenang sambil menatap kearah panggung live
music.
“ Ly..” seru saya. “ barusan dapat pesan dari
London. Saya tidak mungkin bisa memenuhi komitmen men-delivery global bond
dalam waktu seminggu. Penjaminnya mengundurkan diri.” Kata saya.
“ Sekarang di London jam 3 sore. Wajar kamu dapat
berita itu sekarang. “
“ Maksud kamu ?
“ Bro, sebelumnya saya sarankan ke kamu agar
berkata jujur dengan lebih focus kepada kinerja anak perusahaan. Kalau mereka
keberatan, kamu bisa tempuh proses arbitrase. Saya yakin mereka tidak
mungkin mau ke arbitrase. Mereka hanya ingin keseriusan kamu mengembangkan
Sinofet holding ini. Itu saja. Tetapi kamu justru membuat mereka tersudut dengan
skema mem-bailout hutang Repo melalui penerbitan Global Bond. Dan itu
menggunakan bisnis diluar Sinofet holding sebagai underlying. Apalagi bisnis
itu berhubungan dengan tekhnology blockchain yang sangat sensitip bagi
pemerintah China kalau sampai digadaikan ke asing.”
“ Saya tidak berpikir sejauh itu. Saya hanya
berusaha mendapatkan solusi dengan cepat. “ kata saya dengan suara merendah.
“ Saya tahu itu sudah kamu pikirkan jauh
sebelumnya. Saya tahu kamu paham sekali bagaimana menekan pihak lain untuk
keluar dari masalah. Cara itu engga sehat. Orang china menempatkan
borrower itu sebagai mitra, bukan pesakitan yang harus dihabisi. Pahami itu.
Siapa kamu? sehingga mereka mau memberikan pinjama dalam skema repo lima
tahun lalu. Apalagi skemanya tanpa bunga. Skema option buy back dengan harga
ditentukan didepan atas dasar kesepakatan bersama. Semua karena trust.”
“ Apakah ada peran dari mereka menekan investor
saya untuk mundur?
“ Saya tidak dalam posisi menjawab itu. Tapi semua
kemungkinan bisa saja terjadi. Ini era informasi. Tidak ada langkah kita yang
tidak diketahui. Apalagi di China.”
“ Oh Tuhan. Sejauh itukah sikap mereka.”
“ Waktu kamu hanya 7 hari. Selesaikan itu. Apapun
itu. Semua tergantung effort kamu.”
“ Tidak mungkin saya dapat selesaikan 7 hari. “
“ Itu masalah kamu. “
“ Kalau begitu, ini akhir dari semua perjuangan
panjang saya. Tamat. Lewat 7 hari saham saya akan langsung mereka kuasai semua.
Tanpa arbitrase karena saya default dengan solusi yang saya tawarkan.”
Lyly hanya diam. Namun matanya nampak tenang, tidak
terkesan dia berempati dengan saya.
“ Mengapa kamu tidak rela melepas saham itu? Toh
kamu tetap akan jadi CEO. Sinofet Holding akan tetap berjalan dengan visi kamu.
Apakah karena kami orang China?
“ Saya tidak berpikir soal etnis. Tidak
pernah. Kalau toh akhirnya harus dilepas semua saham, saya juga ikhlas.
Tetapi bagaimanapun saya harus berusaha mendapatkan solusi agar saya tetap
punya rasa hormat.”
“ Rasa hormat? “ Lyly tersenyum namun pandangannya
ketempat lain. Seakan dia tidak punya empati terhadap sikap saya.
“ Ly…” Kata saya lembut. Dia memandang kearah
saya.” Tadinya skema repo ini kamu yang usulkan. Saya percaya. Saya kenal kamu
dari awal sebagai orang yang tulus terhadap saya. Siapalah saya sehingga dengan
mudah kamu bantu saya berkali kali. Saya tidak mau dianggap orang tidak bisa
berterimakasih. Sekarang saya tanya, apakah kamu dibalik penolakan investor
saya ?
“ Kamu tuduh saya.?
“ Karena hanya kamu yang tahu strategi saya dalam
menghadapi rapat dengan group investor”
“ Saya tegaskan saya tidak pernah bicara apapun
dengan mereka walau saya sebagai direktur investasi. Ini murni keputusan
komite. Keputusan kolektif, termasuk sikap mereka melawan kamu ?
“ Ok. Saya tanya lagi. Katakan apa yang harus saya
lakukan. Kamu sudah tahu sikap saya. Sekarang apa sikap kamu. Kalau kamu
minta saya mengakui default dan melepas semua saham, akan saya lakukan besok
pagi. Saya akan pulang ke Jakarta. Melupakan semua ini.
“ Bagaimana dengan tawaran CEO “
“ Maaf tawaran CEO tidak bisa saya terima. Karena
saya tidak punya pengalaman berkerja. “ Kata saya tanpa berani memandangnya.
“ Benar kata Esther, kamu memang keras kepala.”
“ Inilah saya. “
Dia terdiam lama namun matanya menghujam kearah
saya, membuat saya salah tingkah. “ Bro…kembalilah ke kamar. Istirahat. Tidak
perlu terlalu dipikirkan. Moga besok ada solusi “
“ Sikap kamu apa ?
Wajah wanita usia mendekati 50 tahun menatap kosong
ketempat lain. Dengan suara lirih dia berkata " Didepan saya ada
seorang pria yang saya kagumi dalam imajinasi tetapi tidak pernah bisa saya
jangkau. Tidak mudah bagi saya mengusulkan. Karena tersingkirnya kamu dari
Sinofet holding akan membuat fantasi tentang kamu akan sirna. Padahal hidup
tanpa fantasi juga engga bagus. Naif , kan. Sementara saya tidak bisa
mengkhianati negara saya. Pilihan yang sulit. Kenapa kita dulu pernah bertemu.”
***
Pagi sekali tanpa sarapan terlebih dahulu, saya
tergesa gesa ke AirPort Baijing. Kawatir terlambat boarding. Saya tidak ke
Hongkong langsung tapi mampir ke Guangzhou. Kerena weekend memang lebih baik di
Guangzhou untuk bertemu dengan team Holding bidang tekhnology. Hari Senin
minggu depan saya harus bergerak cepat mendapatkan solusi. Entah seperti apa
solusinya.
“ Kalau kamu ingin mendengar saran saya maka
jadilah diri sendiri. Jangan tersandera dengan sikap orang lain. Karena ini
perjalanan takdir kamu sendiri. Tidak ada orang lain. Kalau kamu gagal itu
artinya Tuhan ingin menilai kesungguhan kamu melaksanakan niat baik kamu. Kalau
kamu berhasil itu artinya kamu diminta Tuhan untuk mentinaikan niat kamu.
Jangan lemah” Pesan Lyly lewat WeChat. Saya bisa maklumi sikapnya. Dia hanya
sekedar mengingatkan agar saya tidak dibebani rasa Terimakasih kepadanya selama
ini.
Saya teringat pertanyaannya mengapa saya tertarik
menjadi angel investor untuk pengembangan Technology blockchain dalam aplikasi
sistem logistik. Saya sampaikan alasan filosofinya. Seperti ini: Awalnya bumi
ini tidak diatur lintas negara. Tidak ada yang memiliki. Namun dari abad ke
abad zaman berubah. Terbentuklah komunitas disetiap wilayah. Dari wilayah
lahirlah peradaban. Dari peradaban terbentuklah batas wilayah yang dibentengi
tembok kokoh dikawal lapisan tentara penjaga. Maka kerajaan terbentuk. Bangsa
dan bendera tercipta. Begitu seterusnya.
Populasi terus bertambah dan resource terbatas.
Penguasaan wilayah antar bangsa tak bisa dihindari. Terutama ketika revolusi
industri muncul dimana dibutuhkan SDA. Ekspansi meluas atas nama dagang dan
kolonialisme. Perang demi perang terus terjadi dalam sejarah. Entah atas nama
idiologi atau atas nama syiar agama. Korban berjatuhan tak terbilang. Sampai
akhirnya manusia dipaksa berdamai. Terutama usai perang dunia kedua.
Terbentuklah PBB dengan konvensi HAM.
Kado terindah abad 21 adalah lahirnya demokrasi
politik sebagai puncak pengakuan HAM. Demokrasi semakin terbuka luas ketika
tekhnologi informasi semakin berkembang. Internet menghubungkan manusia lintas
negara dan bangsa. Tidak ada lagi yang tidak cepat diketahui, dimana saja
peristiwa. Pengetahuan tersebar luas lewat jaringan Google dan lainnya.
Semangat demokrasi informasi melahirkan semangat berbagi informasi lewat sosial
media, wikipedia. Dari kebebasan informasi yang masuk kedalam gadget disaku
anda, setiap saat informasi mengalir deras dan semakin setiap orang punya akses
berinteraksi lintas SARA. Semua serba terbuka untuk lahirnya peradaban realita
dan akhirnya hanya masalah waktu akan muncul peradaban virtual.
“ Benarkah peradaban virtual itu terjadi ? Katanya.
Saya katakan dengan tegas. Bisa saja. Kini sudah ada tekhnologi Blockchain. Apa
itu ? semua orang sudah terhubung dengan jaringan internet dan apa saja data
tercatat dalam pusat data di dalam internet cloud. Dari kumpulan dan jaringan
data lahirlah tekhnologi Blockchain. Dengan tekhnologi ini maka pusat data
tidak lagi di atur oleh lembaga clearing yang bertugas melakukan verifikasi
terhadap setiap pertukaran informasi dan transaski tetapi verifikasi oleh mesin
blockchain yang memuat data masing masing pihak yang berinteraksi. Dengan
tekhnologi ini masing masing terhubung secara tertutup (peer to peer ) tanpa
ada pihak lain bisa yang terlibat. Akurasi dan keamananya sangat tinggi karena
terlindungi oleh data digital disemua jejak yang ada di internet.
Contoh kamu bertukar informasi atau bertransaksi
dengan saya maka mesin blockchain kamu akan menjelajah kesemua jejak digital
data saya yang ada di internet. Sehingga bisa dipastikan tidak mungkin kamu
berhubungan dengan selain saya. Para hacker gigit jari. Termasuk negara atau
lembaga pemerintah tidak bisa mengontrol data dan akses anda. Dengan demikian
transaksi keuangan dapat langsung ( real time ) settle tanpa harus menunggu
confirmasi dari lembaga clearing. Pertukaran informasi dan validasi dokumen
asset pribadi atau perusahaan dapat terjadi real time tanpa ada pihak yang bisa
menggandakan. Akurasinya terjamin selama lamanya tanpa kawatir akan dibajak
orang. Makanya penjualan asset dan pembayaran dengan mekanisme blockchain
menjadi ranah pribadi dan tertutup namun dilakukan dengan siapa saja, kapan
saja.
Nah bayangkan bila sistem transaksi, perkuran
informasi, pertukaran dokumen, terjadi secara blockchain maka masih perlukah
negara dan pemerintah sebagai pengatur ? Uang keras tidak diperlukan lagi.
Perpindahan dana antar individu terjadi secara digital. Transaksi secara
vitual. Posisi kekayaan negara tidak bisa lagi direkayasa politik karena ia
hanya mencatat rekap data cloud setiap individu tanpa ada akses melakukan
intervensi. Perubahan kearah ini sedang terjadi. Terutama di China dan negara
maju lainnya sedang melakukan pembangunan besar besaran sistem blockchain
sebagai koreksi dari e-government yang sentralistik menuju peer to peer.
Hanya masalah waktu, perubahan pasti terjadi dan
sistem demokrasi bukan hanya masuk ke ranah politik tetapi telah meluas dalam
setiap sendi kehidupan. John Lennon dalam lagu imaging mengingatkan “ Imagine
there's no countries. It isn't hard to do….You may say I'm a dreamer. But I'm
not the only one. I hope some day you'll join us. And the world will be as one.
Imagine no possessions. I wonder if you can.
“ Jadi sebetulnya tidak ada pengaruh walau
investasi untuk proyek tekhnologi sistem logistik berbasis blockchain tersebut
berasal dari asing. Tidak mungkin ada intervensi negara asing. Lah negara
sendiri saja tidak bisa intervensi. Sistem blockchain ini benar benar private
to private atau peer - to peer” Kata lyly menyimpulkan penjelasan saya.
“ Saya bisa memaklumi bila sebagian elite china
penuh curiga dengan keterlibatan asing dalam tekhnologi IT. Tetapi itu
kurangnya pemahaman saja. Bukan saja di china, di Indonesia saja banyak elite
politik yang tidak memahami kehadiran perubahan diakibatkan oleh IT. Mindset
mereka masih terjebak dengan negara yang dikelilingi tembok seperti Tempo dulu.
“
“ Saya akan berusaha membantu kamu menjelaskan
sikap kamu itu kepada team investasi kami. Semoga mereka bisa berubah sikap
atau setidaknya memberikan solusi kamu keluar dari masalah soal hutang repo.
Saya tidak bisa berjanji banyak mereka bisa paham. Kamu engga boleh menyerah. “
kata lyly. Lamunan saya buyar karena panggilan untuk masuk pesawat. Segera
saya balas WeChat nya dengan peran singkat” Terimakasih”
***
Sampai di Guangzho saya dijemput oleh James. Dia
berusaha tersenyum ketika melihat saya keluar dari kuridor Bandara. Di dalam
kendaraan menuju apartement, saya tidak bisa menyembunyikan pikiran saya “
Kenapa tiga investor kita dari AS dan Eropa mengundurkan diri secara mendadak
sebagai penjamin. “ tanya saya dengan suara pelan.
“ Saya tidak tahu. Tidak ada alasan dari mereka.”
Kata James.
“ Padahal LOI dari mereka. Ya kan. " Kata saya
dengan mengerutkan kening. " Mereka juga memberikan timeline 3 hari
selesai. Saya kenal gaya mereka. Kalau LOI terbit dan kita setuju, timeline itu
engga bisa lewat 7 hari. Tanpa alasan yang jelas, engga mungkin mereka mendadak
batalkan LOI itu.” Sambung saya.
“ Saya yakin pasti ada alasan yang kuat mengapa
mereka mundur.” Kata James.
“ Ya sudah lupakan. Itu memang hak mereka. “
Saya kembali terdiam.
“ Bro, bulan depan kita harus mengeluarkan lagi
dana untuk persiapan masuk ke putaran kedua pembiayaan Holding technology.
Kalau engga, rencana pengembangan akan mundur dari jadwal yang ditetapkan
pemerintah China. Mereka pasti akan batalkan izin penggunaan blockchain untuk
aplikasi logistik. Ada banyak pesaing yang siap mendahului kita. Investasi kamu
yang sudah keluar bisa useless “
“ Ya saya tahu." Seraya leher saya tercekik
kalau mikir waktu didepan. " Kira kira tahu engga mengapa investor Eropa
dan AS mundur. Kira kira aja. “ Kejar saya.
James hanya menggelengkan kepala.
“ Apakah karena tekanan dari group investor China
yang pegang repo kita?
“ Apa iya? Rasanya engga mungkin. Strategi
penerbitan global bond untuk SWAP hutang Repo kan tidak melibatkan Sinofet
holding. ini murni trasaksi private antara perusahaan kamu di BVI dengan
lembaga keuangan di London. Engga ada satupun direksi kita di Hong Kong tahu.
Ini hanya saya dan kamu yang tahu. Saya jaga rahasia. Karena itu pesan dari
kamu kan.”
“ Bagaimana kalau sampai mereka mengetahui.”
“ Kalau mereka tahu tentu mereka akan kecewa.
Mereka enggga mau fund rising untuk teknologi blockchain melibatkan investor
asing.
“ Ya. Itukan hanya pertukaran surat utang repo
dengan Global Bond. Tidak ada uang terlibat.”
“ Benar. Tetapi kalau gagal bayar terjadi, akan
berdampak penguasaan saham di Holding technology oleh group investor dari Eropa
dan AS. Itu yang mereka engga mau. Dan lagi, kalau sampai global bond itu
diterbikan untuk ditukar dengan repo utang holding di Hong Kong, dari mana kamu
biayai putaran kedua untuk proyek technology blockchain.”
“ Saya hanya buying time aja. Toh pembiayaan
putaran kedua masih sebulan lagi. Saya yakin akan dapat tambahan sumber
pendanaan apabila masalah utang holding kita bisa selesai bulan ini. “
“ Yakin ?
“ Yakin. Kan kamu yang buat analisa portfolio
investasi kita di Sinofet Holding Hongkong. Kalau saya cut loss business
tambang batubara. Katakanlah kita jual seharga pasar sekarang, kita dapat
tambahan uang untuk selesaikan pembiayaan putaran kedua proyek blockchain
kita.”
“ Dan Holding Technology akan diakuisisi oleh
Sinofet Holding Hong kong. “ James segera menimpali.
“ Ya. Kalau putaran kedua pembiayaan proyek
blockchain selesai pengembangannya maka valuenya akan 2 kali dari
portfolio saham batubara yang kita lepas.” Kata saya tersenyum.
“ Paham sekarang. Luar biasa. Solusi yang smart.
Tapi…” james menatap saya. “ Kalau benar group investor china yang intervensi
penerbitan global bond, darimana mereka tahu? “
Saya menatap kosong keluar kendaraan. Bayangan saya
ke Lyly. Benarkah dia terpaksa mengkhianti saya karena tidak mau mengkhianti
negaranya ? Sekarang darimana saya dapat solusi untuk menyelesaikan hutang repo
itu ?
Telp bergetar. “ Bro, “ terdengar suara Esther.
“ Maafkan saya soal dua hari lalu di Hong Kong.
Saya terlalu keras dengan kamu ?
“ Engga apa apa. Saya kenal kamu luar dalam. Saya
sangat paham sikap kamu. Paham sekali.”
“ Thanks. Gimana hasil rapat di Beijing.?
“ Keliatanya gagal. “
“ Karena setelah rapat, beberapa jam kemudian
investor dari Eropa dan AS mundur. Saya pasti default dengan solusi yang saya
tawarkan untuk selesaikan hutang repo.”
“ Terus gimana sikap Lyly. Dia engga bantu kamu.”
“ Entahlah… Dia hopeless “
“Apa yang harus saya lakukan ?
Saya terdiam.
“ Bro..are you there “
“ ya ya.
“ Apa yang bisa saya bantu?
“ Kamu kenal, kan dengan Peter Low?
“ ya. CEO bank Eropa di Hong Kong. Dia juga pernah
bekerja sebagai adviser group investment company China selama 10 tahun.”
“ Tepat. Bisa atur saya ketemu dia?
“ Untuk apa ?
“ Nanti kamu akan tahu. “
“ Bro, saya ini banker. Bukan PR kamu, bukan
secretaris kamu. Engga mungkin saya minta dia luangkan waktu ketemu kamu tanpa
alasan yang jelas. “
“ Saya ada skema financial untuk dia. Kalau dia
bisa bantu, saya tawarkan jabatan CFO di Sinofet Holding ditambah saham 5%
Holding.”
“ Saya kenal integritas dia. Engga mau dia disogok
dengan saham dan jabatan"
“ Dia pelajari skema saya. Kalau dia bisa lakukan.
Apapun konpensasi dia minta, saya tidak akan tawar”
“ Gini aja. Kamu email ke saya skema financialnya,
nanti saya akan bicarakan dengan dia. Lupakan dulu soal konpensasi. Saya suka
kamu karena dari dulu karena idealisme kamu. Jangan berubah karena situasi”
“ Tapi masalah saya sekarang bukan soal idealisme. Tetapi
soal realita. Tidak ada manusia yang sempurna. Kesempurnaan itu ada ketika kita
melepaskan keinginan kita, yang pada waktu bersamaa kita sangat membutuhkannya.
Yang saya punya hanya skema dan peluang berkembang bersama sama. Itu aja.”
“ Kalau begitu kenapa kamu engga surrender aja
dengan CIG. Kan sama saja. Kamu melepaskan kepentingan kamu di Sinofet holding
untuk kebersamaan. Masalah hutang selesai”
“ Masalanya berbeda. Dengan CIG saya melepaskan
keinginan karena modal. Saya engga amu tunduk dengan kekuatan modal. Sementara
dengan peter saya melepaskan keinginan karena profesionalitas. Berbagi karena
effort, itu tidak mengorbankan idealisme.”
“ ya sudah. Saya paham. Kirim skema kamu ke email
saya. Segera saya atur pertemuan dengan Peter. “
“ Thanks, my dear.”
Telp terputus begitu saja.
***
Saya mengenal Peter sudah cukup lama. Waktu dia
masih sebagai senior advicer China infrastruktur Fund. Selama itu hubungan
baik. Hanya memang tidak pernah terjadi deal business dengan dia. Setelah dia
jadi banker di Hong Kong, beberapa anak perusahaan holding mendapatkan
fasilitas kredit dari bank tempat dia kerja. Jadi kalau saya ingin bertemu
dengannya , itu adalah wajar. Saya tidak perlu repot menjelaskan portfolio
investasi yang ada dibawah Holding. Esther sudah menegaskan bahwa pertemuan
akan diadakan senin malam. Tempat pertemuan di financial Club, Kowloon. Saya
tahu pertemuan di Financial Club hanya untuk para pria. Walau Esther datang
bersama saya namun dia harus memisahkan diri dari saya ketika masuk financial
club. Ada ruang khusus para lady.
Dengan ramah Peter menyambut saya di table.
Setengah menunduk dia menyalami saya. “ Anda tidak ada perubahan sejak 10 tahun
saya kenal. Masih seperti dulu. “ Katanya ramah. Dia mempersilahkan saya duduk
lebih dulu. Itu tradisi China dimana penghormatan kepada tamu memang begitu.
“ Sebelum kita menikmati makan malam, lebih baik
kita bahas dulu tentang proposal kamu. Saya sudah pelajari. Sangat menarik.
Namun ada pertanyaan yang mengganjal yang harus kamu jawab.” Kata Peter dengan
suara lambat terkesan hati hati.
“ Silahkan. Apa pertanyaan itu ?
“ Restruktur portfolio Sinofet holding dilakukan
setelah jatuhnya wallstreet. Semua pembiayaan restruktur itu didapat dari
hutang dengan menggadaikan saham anak perusahaan unit bisnis Batubara di
Mongol. Hasilnya adalah perubahan struktur bisnis secara mendasar. Dari
bisnis rente ke bisnis market oriented berbasis tekhnology. Sekarang semua
portfolio atas 38 anak perusahaan itu bisa berkembang bagus dengan leverage
diatas 4 kali. Jadi wajar saja pihak CIG sebagai main lender kamu, sangat
tertarik untuk menguasai saham Sinofet Holding. Ini hanya deal business
sebagaimana biasanya. Pertanyaan saya, mengapa kamu begitu mudah menandatangani
hutang Repo dengan CIG? Kata Peter.
“ Tahun 2013 ketika hutang Repo ditanda tangani
,proses restruktur baru selesai. Ibarat pohon, buahnya belum significant.
Sementara konsorsium bank tidak mau menanti terlalu lama sampai berbuah lebat.
Kamu maklumlah tahun 2013 itu puncak dari krisis global akibat kejatuhan
Lehman. Hambir semua international holding company mengalami penyusutan nilai.
Market mulai menyusut. Pasar uang semakin kering. Ekspansi semakin sulit
mendapatkan darah segar. Apalagi ekonomi AS terus memburuk. China juga
mengalami penurunan pertumbuhan. Eropa mengalami gagal bayar hutang. Krisis
sampai pada puncaknya. Saya bisa memaklumi bila para banker yang tergabung
dalam konsorsium cari aman. Makanya mereka menekan saya untuk melunasi hutang
atau tambah collateral. Saya tidak mau menyerahkan saham anak perusahaan
lainnya. Karena memang valuenya belum terlalu tinggi. Itu sebabnya saya
terpaksa menerima solusi dari CIG dengan skema hutang Repo. Waktu itu hanya CIG
yang punya visi sama dengan saya. Mereka berani masuk ditengah ketidak pastian.”
“ Dan terbukti, analisa mereka benar. Value
portfolio kamu sekarang 5 kali dari hutang. Namun dalam kondisi terjepit. Pay
or loss”
“ Tepat sekali.”
“ Sebetulnya cara berpikir kamu dengan CIG , sama.
Kalian mitra yang sangat menjanjikan dimasa depan. Anda punya kreatifitas dan
CIG punya keberanian mendukung. Itu perpaduan yang luar biasa.”
“ Masalahnya mereka menekan saya lewat kekuatan
modal. Itu yang saya tidak suka.”
“ Mr.B,” seru peter dengan tersenyum. “ Kamu harus
pahami bahwa perubahan lingkungan bisnis terjadi sangat cepat. Kalau sebelum
kejatuhan lehman, semua modal berasal Investment banker dengan dukungan mesin
money market. Dari itu produk derivative mewabah. Terjadi kelebihan likuiditas
dimana mana. Saat itu kamu memang sangat mudah mendapatkan dukungan pendanaan
dari Perbankan. Tetapi setelah kejatuhan Lehman, dana tidak lagi ditangan
institusi keuangan tetapi sudah berada di rekening private investor dalam
bentuk lembaran surat berharga yang likuid seperti Tbill, reksadana emas,
property, dan lain sebagai. Perbankan hanya bertindak sebagai agent dan
channeling saja.
Perubahan ini menciptakan pradigma baru dalam
investasi. Private investor tidak mengharapkan keutungan jangka pendek tapi
jangka panjang. Target mereka value, bukan phisik asset. Tentu mengharuskan
bisnis yang punya prospek jangkan panjang. Apa itu ? ya seperti portfolio
investasi yang sekarang kamu kelola. Bisnis yang berbasis tekhonology dan
market oriented. Nah kalau dulu kamu hadapi adalah persaingan bisnis berebut
sumber daya dan kemitraan dengan perusahaan negara CHina. Walau berat
tantangannya tetapi dana terpusat dalam institusi keuangan sehingga
selalu ada jalan keluar untuk ekpansi. Tetapi sekarang yang kamu hadapi adalah
pemodal. Mereka tidak punya kepentingan untuk menguasai bisnis tetapi mereka
punya keinginan mengendalikan bisnis lewat kepemilikan saham. Mereka akan
pertahankan kamu, karena mereka tahu ruh holding ada pada kamu. “ kata peter.
Saya terdiam. Peter sedang berusaha meyakinkan saya
untuk menerima kenyataan. Bahwa bagi CIG, apapun akan mereka lakukan untuk
menguasai saham. Tapi mereka tidak mau kehilangan saya.”
“ Jadi apa pendapat kamu ?
“ Kamu tidak bisa melawan mereka. Apalagi kinerja
anak perusahan dibawah Sinofet holding bersinar semua. Mereka akan lakukan apa
saja untuk kuasai. " Kata Peter dengan datar tanpa ekpresi apapun.
Kemudian dia menatap saya, matanya menusuk ke jantung saya. " Kamu harus
harus lepas saham kepada mereka.”
“ Surrender. “
“ Tentu tidak. Skema kamu akan saya gunakan untuk
deal dengan mereka. “
“ Dimana peran mereka ?
“ Gini, skema financial engineering lewat initial
fund dibawah Special propose company, dananya berasal dari China sendiri. Bukan
dari investor kamu"
“ Mereka akan semakin tinggi posisi tawarnya”
“ Ya kalau mereka satu satunya sumber dana. Kan
kamu ada sumber dana lain. Saya akan bicara dengan investor kamu soal strategi
ini. Kita benturkan mereka satu sama lain. Pasti salah satu akan berusaha
mendekati kamu. Siapapun yang datang dengan penawaran terbaik, itu yang kamu
ambil”
“ Kira kira siapa ?
“ Pasti CHina, dan Pasti dengan syarat yang
menguntungkan kamu.”
“ Kenapa ?
“ Saya 10 tahun bekerja dengan mereka. Saya kenal
karakter mereka. Sekarang saya kerja dengan bank Eropa saya juga karena
karakter mereka. Tenang saja.”
Saya terdiam. Namun mata saya terus memandang Peter
berusaha menyelami pendapatnya.
“ Mr. B, kamu tidak bisa menghadapi perang frontal
dengan pemodal. Mereka beda dengan bank. Mereka berada di grey area. Satu
satunya cara adalah adu mereka satu sama lain. Biarkan mereka fight untuk
mendapatkan kamu.”
Saya kembali terhenyak.
“ Ok. Berapa lama prosesnya”
“ 1 bulan”
“ saya tidak ada waktu.”
“ Tenang saja. Saya akan berusaha dapatkan LOI dari
investor kamu. Bank saya akan bertindak sebagai fasilitator.
“ Kapan bisa dapatkan LOI?
“ Besok.
“ OK”
“ Atas mandat kamu, LOI itu akan saya kirim
kepada Group investor China. Kita akan dapatkan tambahan waktu untuk
keluar dari time line yang ada. Keluar dari resiko default commitment.” Kata
peter dengan tersenyum.
“ Mengapa ?
“ Mereka pasti terkejut. Ternyata kamu masih ada
investor yang bisa mendukung. Mereka pasti akan ikut mengajukan penawaran yang
sama. Atau mereka kehilangan peluang menguasai kamu.”
“ Kalau mereka tidak sambar peluang itu, dan tetap
menanti pelunasan hutang REPO gimana?
“ Kita punya waktu 1 bulan untuk selesaikan utang
repo. Kamu tidak default. Karena sebelum 7 hari sudah ada commitment dari pihak
ketiga yang menjamin pembayaran. “
“ Ok. Saya siap ikuti strategi itu” Kata saya
seraya berdiri menyalami Peter.
Dengan skema initial fund melalui SPC saya bisa
mendapatkan dana dari pasar atas dasar value anak perusahaan yang tergabung
dalam Sinofet holding. Kalaupun CIG masuk sebagai pemegang saham, maksimum
mereka kuasai 70%. Artinya saya masih kuasai 30%. Secara tidak langsung CIG sudah
bertindak sebagai venture capital untuk Sinofet holding. Bukan lagi sebagai
lender dengan gaya shark.
Usai makan malam, saya keluar ruangan. Peter
mengantar saya keruangan lady untuk bertemu dengan Esther. Hanya bicara
sebentar, kami langsung pulang.
“ Gimana hasil meeting tadi? kata esther ketika
didalam taxi.
“ Bagus.”
“ Bagus gimana ?
“ Nanti ajalah saya cerita kalau sudah selesai.”
“ Kenapa engga sekarang aja ?
Saya hanya diam.
“ Bro, kenapa engga sekarang ! Suara esther agak
tinggi.
“ Maaf ..engga bisa”
“ Kamu engga percaya saya ?
Saya hanya diam. Cukup dengan Lyly saya melakukan
kesalahan. Saat sekarang tidak ada satupun yang saya percaya kecuali diri saya
sendiri. Sampai di apartemen Esther keluar dari taxi tanpa bicara. Pintu
kendaran dibantingnya. Saya hanya tersenyum. Taxi terus melaju kearah
apartement saya.
***
Peter benar. Era penguasaan sumber daya atas dasar
kekuasaan negara sudah tidak ada lagi. Bahkan otoritas keuangan semacam the Fed
yang dikenal paling berkuasa di dunia dalam menggerakan dua pertiga perputaran
uang dunia, kini tidak berdaya. Ketika para investor menarik dananya, The Fed
lempar handuk putih untuk menjadi the last lending resources perbankan.
Pemerintah AS melalui senat AS harus mengemis kepada Rakyat AS. Ya Rakyat AS
harus membayar resiko gagal bayar perbankan. Kalau tidak, maka akan terjadi
dampak sistemik dan bisa saja berujung kepada jatuhnya diktator mata uang di
ranah kapitalis. Program QE adalah keniscayaan sebagai bentuk kalahnya negara
dihadapan kekuatan modal.
Total transaksi derivatif global tahun 2013
berdasarkan data dari BIS, nilai kontrak mencapai USD 693 Trilion. Sebagian
besar transaksi itu dilakukan secara over-the-counter (OTC). Nilai kontrak itu
sama saja dengan 10 kali dari GNP seluruh negara di dunia. Pertanyaannya,
bukankah kontrak itu menyebut uang. Bagi orang awam yang terbatas wawasan
keuangannya, dia hanya mengenal satu kata, yaitu money atau uang. Dia dapat
uang dari gaji atau laba usaha dan kemudian dibelanjakan sesuai dengan
pendapatannya, kalau ada lebih dia tabung. Dalam kasus ini uang ya uang.
Tapi perubahan zaman, uang tidak lagi dimaknai
money atau cash tapi Currency atau arus yang terus menerus mengalir.
Perhatikan, dia tidak menyebut uang tapi arus. ya sama dengan arus listrik. Kalau
di analogikan, uang menjadi sumbu negatif dan aktifitas usaha adalah sumbu
positip. Karena adanya sumbu positip dan negatif maka terjadilah current atau
arus listrik yang bisa menimbulkan energy untuk bergeraknya roda ekonomi
kedepan tanpa henti.
Rekening di bank atau perusahaan di sebut rekening
arus ( Current account). Bagi mereka uang bukan lagi selembar kertas. Bukan
hanya alat transaksi. Bukan. Tapi uang sebagai sarana menghubungkan satu sumber
daya dengan sumber daya lain agar terus terjadi hubungan arus yang tiada henti.
Contoh bagaimana menghubungkan sumberdaya manusia dengan sumber daya material,
Sumber daya material dengan sumber daya uang. Sumber daya uang dengan sumber
daya pasar, dan lain sebagainya. Selagi hubungan antar sumberdaya itu terus
terjadi arus maka itulah uang sebenarnya. Itulah uang dalam perngertian
kapitalis. Dimana sebetulnya uang itu omong kosong. Uang itu hanya sarana
pemicu distribusi capital untuk terjadi beragam aktifitas terbentuknya
peradaban. Jadi bukan jumlah berapa banyak uang yang dikumpulkan tapi seberapa
banyak aktifitas usaha yang bisa di kembangkan karena uang.
Untuk menjaga momentum hubungan itu , uang tidak
harus berupa uang kertas atau emas. Tapi bisa juga dalam bentuk lembaran
obligasi umum. Tidak harus obligasi umum, bisa juga obligasi khusus.Tidak harus
obligasi khusus bisa juga obligasi sintetik. Begitu seterusnya. Dari beragam
jenis uang itulah pasar terbentuk Dari pasar yang diatur secara umum ( CH )
sampai yang diatur secara khusus seperti OTC. Jenis penerapannya bisa jangka
pendek atau menengah atau jangka panjang. Penyelesaiannya bisa melalui opsi
beli atau juat, bisa juga diserahkan nanti atau dibayar sekarang atau
sebaliknya.
Bukankah itu semua hutang? Benar. Tapi bukan hutang
seperti persepsi anda yang hanya tahu uang berupa lembaran kertas atau logam
mulia (coin).Bukan. Tapi itulah currency. Selagi arus atau current terus
terjadi dengan ditandai aktifitas usaha tidak terhenti maka tidak ada hutang
yang perlu dikawatirkan. Mengapa ? Karena current mempunya energy yang bisa
dengan otomatis menciptakan hutang baru atau uang baru. Itulah miracle of
capital. Akan terus begitu.
Kalau uang di tangan anda tidak sampai terjadi arus
berkesimbungan maka anda telah tertipu oleh sistem. Mengapa ? Karena anda akan
terjebak dengan sikap pelit, menyimpan uang takut berbagi. Menyimpan uang takut
ambil resiko bisnis. Hanya masalah waktu anda akan jadi orang paling miskin dan
bego dunia. Uang itu akan menjauhkan anda dengan lingkungan anda dan pada waktu
bersamaan membuat anda rakus berkosumsi namun lemah produksi, yang justru
merusak jiwa dan phisik anda sendiri.
Jatuhnya Eropa dan AS ,Jepang karena Generasi yang
sekarang tertipu dengan uang. Mereka gila nabung dan berinvestasi dengan produk
tanpa barang. Mereka menciptakan money game. Laba tercipta tapi tidak ada
pabrik terbangun. Akhirnya arus atau currency, lambat laun melemah karena
sektor real sebagai sumbu positip semakin kehilangan daya tarik karena
pertumbuhannya kalah cepat dengan tumbuhnya uang. Beda dengan China dimana
keseimbangan antara sumbu positip dan negatif terus terjaga dengan baik
sehingga melahirkan economic in balance. Berapapun hutang, itu bukan masalah.
Arus terjadi karena barang , jasa dan uang terus menciptakan energy tiada
henti.
***
Entah mengapa dalam perjalanan ke Apartment sehabis
meeting dengan Peter, saya merasa sangat kawatir akan besok. Saya berharap
besok Peter tidak memberikan kejutan yang menyediakan dinding tebal untuk saya
lalui. Saya berharap dan saya butuh keajaiban saat ini, dalam waktu yang sangat
terbatas. Telp bergetar.“ Mr. B” Terdengar di seberang suara Steven, sahabat
saya yang punya casino di Macao.
“ Ada dimana ?
“ Hongkong “
“ Ketemuan ya. Saya di Conrad Hotel. Kita minum
wine.”
“ Siapa saja di sana ?
“ Ada Myung. Dia kangen kamu. “
Saya sedang galau. Ajakan ini membuat saya
terhibur. Selalu ada teman saya bisa mengurangi beban pikiran. Saya minta supir
taksi mengarah ke kawasan Centeral Hong Kong , Conrad Hotel.
Sampai di Cafe Conrad, Steve setengah berlari
menghampiri saya. Dia memeluk saya erat “ Ada masalah apa kamu ?
“ Masalah ? Kata saya bingung. “ Saya baik baik
saja kok”
Dia menarik lengan saya ke arah table. Sudah ada
Myung menatap saya dengan tersenyum. Dia segera menyalami saya. Myung pernah berperkara
dengan saya tahun 2015-2017 berkaitan dengan MTN. Namun saya bisa menangkan di
pengadilan.
Kami buka botol. Minum sambil bicara ngalor ngidul.
Kadang tertawa sama sama. Saling mengejek dengan bahasa engga patut. Tapi
kebersamaan malam itu sangat menyenangkan.
Steven menatap saya lama. Saya sampai salah
tingkah.” Katakan, apa masalah kamu, bro “ Katanya seraya melirik kearah Myung.
Saya menatap ke arah Myung.
“ Peter cerita ke saya. “ Kata Myung.
“ Cerita apa ? Kata saya terkejut.
“ Investor kamu di Swiss dan NY mundur.”
“ Ah itu biasa saja. “ Kata saya menghela nafas.
Ternyata Peter tidak cerita soal proposal skema investasi sebagai solusi
penyelesaian hutang Repo dengan CIG.
“ Itu engga biasa. Saya kenal kamu udah lama. Engga
pernah investor keluar dari kamu. Ada apa ? Kejar Steven.
Saya hanya diam.
“ Bro, ceritalah. Saya ini juga pemegang saham di
Sinofet Holding. Walau saham saya kecil, bukan penentu namun keberadaan saya di
Sinofet dasarnya persahabatan kita. Kenapa kamu bicara dengan Peter? Seharusya
kamu bicara dengan saya terlebih dahulu kalau butuh uang”
“ Ini bukan hal luar biasa. Ini hanya corporate
action. Nanti saatnya saya akan bicara. “
“ Engga bisa gitu Bro. “
“ Kenapa ? Semua masih bisa dikendalikan.” Kata
saya tenang. Tetapi Peter berusaha mencari tahu dari mata saya. Dia terus
menatap saya. Dia menggelengkan kepala “ Tidak. Ini tidak biasa. Esther kemarin
bicara dengan saya soal masalah kamu.”
“ Bicara apa dia ?
“ Soal surat dari CIG yang akan sita saham Sinofet
apabila gagal bayar hutang repo “
“ Oh itu biasa saja. Sudah ada solusi. “
“ Solusi apa ? Investor kamu dari NY dan Swiss
mundur kok. “ Kata Steven seraya menuangkan minuman ke gelasnya.
“ Mr. B, kata Myung. “ Sekali ini kamu engga
mungkin bisa menang lagi. Kalau dulu kamu bisa menang lawan Daniel dan saya
tetapi sekarang lawan kamu Naga raksasa. AS saja takut. Ayolah, bicara. Kita
semua teman. Kita akan bantu solusi “ Sambungnya.
“ Ok saya mau dengar apa solusi dari kalian.” Kata
saya.
Myung melirik ke arah Steven. Dia berdiri dari
korsinya dan memegang pundak saya. “ Besok Saya dan Steven akan siapkan
uang untuk bisa kamu gunakan bayar utang repo ke CIG.” Katanya dengan lembut.
“ Itu USD 3 miliar. Jumlah tidak kecil. Dari mana
kalian dapat uang itu ?
“ Engga perlu tahu. Itu urusan kami. Percayalah.”
“ Ok saya percaya. Gimana dealnya.”
“ 60% saham Sinofet holding. “
Saya tatap mereka satu persatu. Saya tidak lagi
melihat mereka sebagai sahabat. Sifat asli mereka nampak sekarang. Mereka ingin
memanfaatkan krisis yang sedang saya hadapi untuk ikut jadi perampok dan
menggilas Sinofet jadi serpihan kecil. Saya tuangkan minuman ke gelas dan
langsung saya minum. Itu saya lakukan berkali kali. Myung menahan saya.” Sudah.
“ Katanya mengambil botol dari tangan saya. “ Muka kamu sudah merah. Ok Kita
sudahi diskusi soal masalah kamu. Saya antar kamu ke apartement. “
“ Engga usah antar.”Kata saya dengan suara serak.
Saya telp Wenny, kemudian saya serahkan telp ke Steven. Terdengar steven bicara
singkat “ Jemput Mr. B di Conrad.”
Wenny menuntun saya ke kendaraannya yang parkir di
loby hotel. Dia pastikan saya duduk disamping setirnya dengan nyaman baru dia
masuk ke dalam kendaraan.
“ Kamu engga apa apa kan.” Katanya sebelum
kendaraan melaju.
“ ya engga apa apa. Sedikit pusing aja. “
“ Mau saya antar ke apartement kamu atau ke
apartement saya.”
“ Terserah kamu.”
Saya berusaha memejam mata. Namun pikiran saya bisa
terkunci dengan tawaran dari Myung dan Steven. Berkali kali saya mengusap
wajah.
Sampai di Apartemen Wenny, saya terduduk lemas di
sofa. Wenny mendekati saya.
“ Ada apa ? Kata Wenny.
“ Kamu tahu kan, Steven pernah ada masalah 8 tahun
lalu. Casino nya hampir disita oleh Lender dari Dubai. Kasusnya bisa mengarah
kepada pencucian uang. Saya gunakan sumber daya saya untuk membantunya tanpa
dapat konpensasi apapun. Karena dia sahabat saya. Kamu juga tahu kan,
Myung, dia sue saya. Terbukti di pengadilan semua tuduhannya tidak terbukti.
Kalau saya mau tuntut balik, bisa bangkrut dia. Itu karena dia sahabat saya.
Saya tidak pernah anggap apapun serius kecuali persahabatan. Tetapi sekarang, dalam
keadaan saya terjepit justru mereka manfaatkan untuk paksa ambil alih Holding
saya.” Kata saya seraya menggeleng gelengkan kepala.
Wenny terdiam. Dia sepertinya tidak ingin merespon
cepat. Dia berusaha menjadi pendengar yang baik.
“ Kenapa semua yang saya anggap sahabat justru jadi
musuh terbesar saya.”
“ Bro…” Seru Wenny seraya mengusap kepala saya. “
kamu engga boleh paranoid. Mereka justru sayang dengan kamu. Mereka hanya
meliat kamu tidak punya harapan lagi untuk bisa keluar. Lawan kamu naga besar.
Kamu sudah tamat. Its over. “
“ Kamu sama saja dengan Esther. Engga lagi percaya
dengan saya.” Kata saya dengan suara keras. Itu lebih dari kesan
membentak.
“ Justru kami percaya kamu. Percaya sekali. Semua
direksi percaya kamu. Tetapi masalahnya kami orang china selalu hidup dalam
realitas. Kami engga percaya mujizat. Pahami itu." Kata Wenny dengan
tenang.
Saya terdiam.
“ Bro, kamu tahu Jack Ma, dia bangun Alibaba dengan
berdarah darah. Merangkak dari level terendah. Tetapi setelah besar, sahamnya
tersisa hanya 5%. Steven Jobs juga sama. Semua tahu bagaimana
penderitaannya mendirikan Apple. Setelah apple besar, sahamnya hanya tersisa
2%. Bill Gate juga sama. Hanya 5% sahamnya di Microsoft. Si Richard pendiri
Virgin Group juga sama. Sahamnya hanya 4% saha di Virgin Group. Mengapa ?
mereka tumbuh besar karena kehebatan Investment Manager. Sama halnya utang repo
kamu dengan Investment group china adalah juga investment manager berskala
global. Akhirnya saham yang mereka kuasai akan dilempar di bursa agar terjadi
spread ownership kepada publik. Kamu mendidik kami untuk berubah. Tapi anehnya
kamu engga berubah. Kenyataannya sekarang, yang berkuasa adalah modal privat.
Kamu engga akan menang melawan sistem ini. Berubahlah. ” Kata Wenny
dengan lembut.
Saya terdiam.
“ Orang hebat seperti Steven Jobs, Bill Gate, Sir
Richard, Jack Ma, dan lainya, harus menerima kenyataan? Mereka sadar.
Tugas mereka hanya sebatas menempatkan perusahaan di orbit. Selanjutnya sistem
akan bekerja dengan sendirinya agar perusahan terus beredar. Akhirnya mereka
punya waktu mengisi seminar , menulis buku. Aktif dalam kegiatan amal. Itu
karena rasa tanggung jawab kepada generasi berikutnya. Bahwa kekuatan sistem
modal bukan menjadikan orang kaya raya seperti kaum feodal abad 19 tetapi
menjadi mesin pertumbuhan peradaban dalam seni berbagi. Agar ekonomi bergerak
dan keseimbangan terjadi.
Contoh negara Cina dan termasuk Indonesia yang
sekarang sedang menggeliat. Bagaimana pemerintah tidak berdaya dengan kekuatan
sistem modal. Utang China 60% dari GNP. Itu semua utang kepada rakyat. Utang
indonesia 30% dari GNP. 60% dari total utang itu bersumber dari rakyat
indonesia sendiri. Apa artinya, pemimpin tidak lagi seperti pemimpin seperti
abad 19 yang bisa berbuat sesukanya. Pemimpin era sekarang tidak lagi identik
dengan kekuasaan tetapi lebih kepada pelayanan yang harus bekerja dengan
standar kapatuhan etika dan moral yang ketat. Nasionalisme tidak lagi diukur
besaranya asset dikuasai negara tetapi besarnya manfaat bagi orang banyak.
Perusahaan juga sama. Pendiri tidak lagi
menganggap penguasaan saham sebagai lambang kekuasaan. Saham adalah manifestasi
dari tanggung jawab yang lebih luas. Ingat ya. tidak ada orang yang inginkan
saham , berharap holding kamu hancur. Tidak juga berharap kamu keluar dari
Holding. Berubahlah. Kini dituntut kebesaran jiwa kamu untuk melhat realita.
Udahan galaunya. Syukurilah bahwa semua orang ingin membantu kamu. Jangan keras
kepala.” Kata Wenny. Saya tatap matanya. Saya lihat tidak ada kesan dia
melemahkan saya. Dia hanya ingin saya melhat kenyataan.
***
Pagi saya terbangun untuk sholat subuh. Sehabis
sholat pikiran saya tenang. Saya tidak ingin berdoa memelas kepada Tuhan.
Karena begitu banyak nikmat Tuhan yang telah saya terima selama ini. Saya hanya
menyapa Tuhan dengan menguatkan hati saya untuk terus bersyukur. Tanpa ada
keluhan apapun. Saya bukan orang hebat dalam melaksanakan ritual agama.
Keimanan saya mengarahkan saya untuk terus berprasangka baik kepada Tuhan.
Urusan dunia ini adalah perjalanan spiritual manusia untuk sampai kepada tujuan
akhir. Susah senang itu adalah riak cobaan agar manusia berkembang lebih baik dari
waktu ke waktu.
Saya melangkah keluar dari kamar. Turun lantai
bawah dimana kamar Wenny berada. Apartement Wenny berukur besar duplex. Ada
tiga kamar tidur. Tadinya waktu kali pertama bekerja dengan saya apartement
hanya berukuran 30 meter persegi. Tapi kini, 12 tahun kemudian apartemennya
berukuran 200 Meter persegi, berada di kawasan paling mahal di Hong Kong.
Sebagai CEO PMG Holding company bergerak dibidang perdagangan emas dan
penguasaan tambang emas di Afrika, dia memang pantas memiliki kemewahan ini
sebagai standar hidupnya. Saya dapati dia sedang memasak di dapur untuk sarapan
pagi. Dengan tersenyum dia menyapa saya.
“ Gimana tidurnya ? nyaman?
“ Ya pules sekali.”
“ Wenny..” seru saya.” Hari ini saya ada deal
dengan Peter. Dia akan membantu saya melakukan exit atas gagal bayar utang
repo. Tetapi saya tidak bisa melibatkan Sinofet holding untuk menggalang dana.
Karena setiap tindakan Sinofet diawasi oleh CIG. Saya butuh uang tunai sebesar
USD 160 juta untuk processing fee. Saya tidak punya uang sama sekali.
Perusahaan Yuni di Jakarta sudah digadaikan ke private investor singapore untuk
pembiayaan start up business IT di China. Sekarang diawasi ketat oleh investor.
“ Kata saya dengan suara parau. Tak sanggup saya menatapnya. Ini kali saya merasa
benar benar jadi orang kalah dan tak berguna.
Dia masuk ke dalam kamar. Tak berapa lama dia
keluar membawa amplop kuning.
“ Ini surat saham perusahaan yang saya pimpin. Kamu
jadikan saya sebagai proxy. Saya sudah tanda tangani surat penyerahan penuh kepada
kamu untuk melakukan apa saja terhadap saham itu. “ Kata Wenny. Saya
terkejut.
“ Untuk dapatkan uang sebesar USD 150 juta cepat
sekali.” Katanya. Kemudian dia menyerahkan buku tabungan dan sertifikat
apartemen. “ Ini ada tabungan saya di bank sebesar USD 15 juta. Itu
deviden yang saya terima selama kerja dengan kamu. Ambil lah uang itu. Kalau
masih kurang jual apartement ini. Saya bisa pindah ke apartement saya yang
lama. Engga apa apa “ Katanya tenang. Saya tetap dia lama. Dia tersenyum. Saya
menggelengkan kepala.
“ Kenapa bro… “katanya seraya memegang lengan saya.
“ Entah saya bingung. Usia saya sebentar lagi 60
tahun. 30 tahun lebih saya bekerja keras karena obsesi bisnis saya. Istri saya
lebih mengharapkan saya untuk pensiun. Orang orang menginginkan saya menyerah.
Tapi mengapa sekarang saya jadi pecundang begini. “
“ Bro… kamu tidak pecundang. Kamu petarung. Sampai
hari ini kamu berada digaris depan dalam pertarungan dengan konglomerat
investor kelas dunia. “
“ Masalahnya kamu sahabat saya. Tidak mungkin saya
pertaruhkan kamu dalam pertarungan saya. Gimana kalau gagal ?
“ Gagal? “ Mata Wenni melotot. “ Ini kali pertama
saya dengar kamu begitu pesimis. Ayolah lawan mereka semua sampai batas akhir
nafas kamu. Engga usah kawatirkan saya.”
“ Orang tua saya mendidik saya, bahwa saya boleh
hancur karena saya sendiri tapi tidak boleh orang lain hancur karena
saya.”
“ Bro..” Wenni mendekat ke saya.” tidak perlu
terlalu terbawa perasaan. Kamu sudah buktikan siapa kamu. Ingat engga waktu
kali pertama saya akhirnya berkerja dengan kamu sebagai proxy. Saya dalam
keadaan terlilit hutang. Suami mengusir saya dari rumah. Saya terhina
sekali. Hutang itu kamu bayar. Saya dan Yuni sama. Kami berdua tidak
berpendidikan tinggi. Beda dengan direktur dan partner kamu di Sinofet Holding.
Kami dari keluarga miskin dan kamu angkat derajat kami sebagai direktur dan
mitra. Kamu tuntun kami dengan sabar sampai akhirnya kami bisa berkembang
seperti sekarang ini. Kalau akhirnya gagal, Tidak akan membuat kami takut. Kami
sudah terbiasa dan pernah miskin. “
Saya terdiam sambil menatap kelantai.
“ Ayolah bangkit. Saya ingin liat kamu seperti awal
saya kenal kamu.”
“ Terimakasih. “ Kata saya menatapnya. Dia
memalingkan wajah ketempat lain. Saya mengambil amplop kuning itu dan berlalu
dari apartementnya.
***
Dalam perjalanan ke kantor, saya telp James agar
dia segera datang ke kantor saya.
“ James, Kamu urus proses initial fund program
dengan Peter “ Kata saya menyerahkan kartu nama Peter. “ Dia sudah tahu
kedatangan kamu. Semua kebutuhan untuk initial fund program kamu penuhi. Tapi
rahasiakan dengan semua direksi Sinofet Holding lainnya“
“ Darimana biaya fund rising nya.
“ Ini.” kata saya menyerahkan amplop. “ Di dalam
amplop itu ada dokumen asset yang bisa dapatkan uang segera. Pastikan hari ini
dapatkan uang. “ Kata saya.
James membuka amplop kuning itu.” Bro,… Wenny..”
“ Ya. udahlah. Urus cepat. Pastikan hari ini
kita bisa kirim notifikasi fund ke pihak CIG di Beijing. “
“ Baik, segera saya lakukan.”
James berlalu. Saya berdiri dari meja kerja, pindah
duduk di sofa.
Telp saya bergetar. Saya terkejut. Saya lirik
jam di meja kerja saya. Pukul 3 sore. Ternyata saya tertidur di sofa kantor
dari jam 10 pagi.
“ Bro.” terdengar suara lyly di seberang.
“ Ya. “
“ Boss saya minta ketemu kamu. Datanglah ke
Beijing.”
“ Ada apa? bukankah waktu penyelesaian utang masih
minggu depan jadwalnya “
“ Barusan ada notifikasi dari first class bank
Eropa kirim notifikasi ke banker kami. Copy nya ada di meja saya sekarang. Boss
saya ingin bicara. “
“ OK sekarang saya segera ke Airport. “ telp
terputus.
Saya segera hubungi James.
“ James, gimana urusan dengan Peter?
“ Udah selesai. Tadi jam 12 udah di kirim
notifikasi fund ke Bank di Beijing. Copynya sudah saya kirim via secure email
ke kamu. Saya telp dari jam 1 telp kamu engga diangkat. Saya kawatirkan kamu.
Tetapi sekretaris kamu bilang kamu tidur.”
“ Ya ya.. Hari ini saya terbang ke Beijing.”
“ Perlu ditemanin ?
“ Engga perlu.”
“ Hati hati.”
Segera saya telp Wenny.
“ Wen, negosiasi dibuka lagi dengan Beijing. “
“ Saya doakan hasil yang terbaik. Jaga kesehatan.”
***
Dalam perjalanan ke Bandara, telp berdering “ Bro”
terdengar suara Myung “ tolong nomor rekeningnya untuk kami kirim uang”
Katanya.
“ Soal apa ?
“ Duh lupa, ya. Yang kita bicarakan kemarin malam
di Conrad. Uang untuk bantu kamu.”
“ Oh ya. Gini. Hubungi James. Dia tahu nomor
rekening tersebut.
“ Rekening atas nama siapa ?
“ Initial fund program. “
“ Apa itu ?
“ Saya buka rekening initial Fund. Penjaminnya bank
nya Peter. Itu terbuka bagi siapa saja yang mau ambil bagian saham perusahaan
Sinofet holding. Sekarang sudah ada 5 investor yang sudah kirim LOI ke Bank nya
Peter. Nanti kita akan bid. Siapa yang terbaik itu yang punya right ikut skema
initial fund”
“ Loh kok jadi begini. Kamu anggap kami sama dengan
orang lain.”
“ Saya harus patuh dengan standar bisnis. Ini uang
engga kecil. Semuanya harus jelas. Kalau kamu berniat untuk ambil saham Sinofet
holding, silahkan ikut initial fund program. Open Bid. Penawaran ditutup hari
kamis jam 3 sore.”
“ Sialan kamu. Emang siapa kamu ? Kamu itu
pemain, bukan pengusaha.”
“ Ya Tepat sekali. Saya memang bukan
pengusaha. Saya seniman, pemain diatas panggung kapalitalis. “
“ Tapi gimana pun kamu harus dapat izin pemegang
saham lain, termasuk dari Steven."
“ Bro, initial fund ini tidak ada kaitannya dengan
Sinofet Holding. Ini ditawarkan oleh SPV Company di Offshore. Jadi saya tidak
perlu izin pemegang saham Sinofet Holding, dan lagi saya pemegang saham
pengendali Sinofet. Saya pegang 75% saham Sinofet”
“ Steven pasti sangat kecewa. Wada juga akan marah
besar. Dan saya termasuk sangat sial karena sebagai pemegang saham baru 2 tahun
tapi tidak ada harganya dihadapan kamu"
“ Oh Wada ikutan juga? Hebat. Ayolah ramaikan
open bid”
“ Sialan kamu”
“ Udah ya. Saya harus boarding. Besok sore saya
akan temui kalian di Conrad cafe. Kita selesaikan masalah ini. Ok. ” Telp saya
matikan.
Didalam pesawat saya teringat kepada Weny. Teringat
awal mengenal Wenny. Saya menulis email email lewat smartphon.
Wenny…
Aku sendiri, ketika itu sedang berada dalam salah
satu fase yang sangat genting dalam hidupku. Boleh kubilang ketika itu hidupku
tak punya arah sama sekali. Benar bahwa aku baru saja memulai bisnis di zuhai.
Sesuatu yang baru dari dunia yang baru sama sekali. Dunia yang dulu kutekunin
berakhir karena krismon akibat negara salah urus moneter. Ku tinggalkan semua
harapan di Indonesia dan mencoba nasip di negeri dengan 1,8 miliar penduduk.
Aneh dan beresiko.
Satu demi satu sahabat pergi meninggalkanku. Hanya
istri yang memberikan semangat untuk berani hijrah. Meyakinkanku bahwa semua
hal dirumah akan baik baik saja selama aku berjuang dirantau. “ Jangan ragu
melangkah. Anak anak butuh hero. Dan itu hanya kamu. “ Singkat pesan istriku
namun pesan itu membuat aku punya prinsip sekali melangkah no way return.
Kemungkinan gagal lebih besar daripa sukses. Apalagi dengan bekal uang tak
seberapa. Hanya cukup untuk bertahan hidup tak lebih 3 bulan. Itupun aku harus
bersiasat agar tidak kena overstay visa dinegeri orang. Aku tahu banyak lelaki
berlari dari masalahnya. Dan tidak bagiku. Aku harus mencari jalan untuk
menyelesaikan masalah walau itu hanya setitik noktah yang tak bermakna.
Melangkah keluar adalah takdir bagi seorang laki laki.
Masih segar dalam ingatanku pertemuan kita yang
pertama di Wanchai tempat dimana banyak orang asing sama seperti ku
menenggelamkan dirinya dengan minuman dan harapan. Dibalik Gedung cafe itu ,
ada Financial Center tempat harapan menang dan tentu kalah di gelar oleh bursa
yang bukan 24 jam. Di sebuah cafe itulah kita bertemu. Aku harus berterima
kasih kepada Mark sahabatku orang Swiss itu. Karena kalau tidak dari dia
manapula aku tahu cara efektif mendapatkan network di kota kosmopolitan Hong
kong ini. Aku tidak merasa asing di lingkungan itu. Karena di Jakarta aku
sudah terbiasa. Namun melihat wanita di cafe yang tak jelas mana hoker dan
tidak. Itu yang membuat aku bingung. Aku lebih memilih untuk focus dengan teman
teman Mark yang dikenalkan kepadaku. Kamu datang ke table ku. Alasannya hanya
karena aku orang asia ditengah para bule sahabatku. Kamu tertarik
kenalan.
Aku masih ingat, kamu menjerit histeria dan
memelukku ketika pertama kali tahu bahwa aku dari Indonesia. Ya, Indonesia,
kamu sangat mencintai negeri itu. Entah mengapa, banyak orang yang pernah ke
Indonesia, akan jatuh cinta dengan negeri itu. Dan bukan cinta sembarang cinta,
tetapi cinta mati yang sangat mendalam. ”I love Indonesia so much,” katamu.
Dan sejak itu kita jadi sering bertemu. Aku tahu
kamu berkarir di sebuah perusahaan investasi yang khusus mengelola dana
private. Mungkin karena kesamaan pengetahuan kita jadi akrab. Kuhormati kamu
karena tidak minum alkhol. Tapi apa peduli ku. Mungkin saja kamu sedang
berusaha ramah terhadapku. Hidup ini, katamu, yang diperlukan adalah semangat
untuk memulai dan tahu dari mana memulainya dan tahu pula kapan harus keluar.
Itu orang cerdas. Aku bersimpati akan sikap hidupmu. Dalam dunia keuangan,
katamu orang kadang tidak butuh terlalu pintar tapi kehebatan merebut hati
orang lain untuk dipercaya, itulah yang penting. Selanjutnya banyak hal dapat
sinergikan dalam posisi equal.
Sejak itu kita semakin sering bersama. Sekadar
minum bir. Nonton film. Main bowling. Sekadar menyapa MSN messenger. Atau saling
mendengarkan keluhan masing-masing. Aku takkan pernah lupa ketika suatu malam
kamu datang mengetok kamarku dengan wajah yang amburadul seperti lalu lintas
Jakarta dan mengajakku keluar.
Sepanjang perjalanan ke kawasan Central , oh ya
kita selalu jalan kaki dari Time Square Hong Kong, kecuali pernah satu kali
kita nongkrong di Wanchai ketika aku membawamu pakai taksi dari Exelso
hotel pada malam menjelang subuh itu, kamu bercerita tentang tasmu yang hilang.
Kartu-kartumu yang ada di dalamnya. Kartu kredit, kacamata, serta HP-mu dengan
stiker gambar yang sangat kamu sayangi. Beberapa hari kemudian kita mencoba
mencarinya. Karena ada orang yang mengirim e-mail padamu dan mengatakan bahwa
ia menemukan Tas mu. Kita ke sana, sebuah apartemen di kawasan Aberdeen. Agak
kaget pada awalnya. Karena kamu berjanji dengan seorang perempuan, tetapi yang
menerima kita malam itu adalah seorang lelaki yang mengaku sebagai pacarnya. ”I
don’t believe that man,” katamu begitu kita meninggalkan rumah itu. Agak aneh
memang karena orang itu tidak menyebutkan di mana dia menemukan tasmu. Dia
bilang dia lupa karena ketika itu lagi mabuk. Apa boleh buat, kita sama-sama
tidak percaya pada orang itu. Tetapi, tidak ada alasan yang cukup untuk
menyatakan kecurigaan padanya.
Entah berapa bar yang sudah kita singgahi di
seputaran Wanchai, aku sudah tidak ingat. Atau Bar Spicy. Aku suka suasana di
sana. Senang karena tidak sebesar bar-bar di seputaran Wanchai, ada ruang bebas
merokok sepuasnya diteras , dan tentu saja tertawa. Aku senang kalau kamu
senang, katamu suatu ketika. Dan aku pun demikian. Tak masalah, meski aku yakin
kalau ada orang yang mendengarkan kita, kadang-kadang pasti akan merasa
janggal. Bagaimana tidak janggal, ketika aku tanya kamu bagaimana rasa bir
gratis pada gelas besar yang kamu dapat dari bartender sebagai hadiah ulang
tahunmu itu, kamu menjawabnya dengan sendawa dan menyambungnya sesaat kemudian,
”That’s all my answer”. Ha-ha-ha… orang-orang bule tidak suka dengan sendawa.
Mereka menganggap itu tidak sopan. Tetapi, kita tertawa sambil salah satu
telapak tangan kita beradu di udara.
Kamu suka sekali musik dan berdansa. Aku,
sebenarnya tidak terlalu familiar dengan suasana itu. Tetapi, kamu begitu
sabar. Menata gerakanku yang menurutku tidak selaras sama sekali. Atau,
persisnya aku mengikuti iramamu saja. Aku bisa bilang begitu karena ketika kamu
memegang tanganku, aku hanya membiarkanmu saja menariknya ke sana kemari.
”I’m a cow,” kataku suatu ketika soal selera musik
dan dansaku.
”No, do not say that, you are not a cow,” balasmu
“”Yeah.., following another cow.”
”What? Ha-ha-ha….”
Harus kuakui memang, untuk urusan berdansa dan
bernyanyi, aku memang idiot dan hampir-hampir tak punya ide soal gerakan apa
yang akan kulakukan. Mungkin aku harus ngambil kursus salsa suatu saat.
Sementara ini tidak masalah, semuanya berjalan lancar pada malam itu. Kita
bergoyang sampai larut. Meskipun sebenarnya beberapa kali aku hanya duduk
dengan birku dan merokok sambil tersenyum-senyum melihatmu yang bergoyang lepas
mengikuti irama musik.
”I’m a girl baby, I’m a girl baby,” katamu salah
tingkah ketika aku memergokimu sedang berkaca di dinding bar sambil
mengibas-ngibaskan rambutmu. Aha.., aku tambah tersenyum melihatmu begitu. Itu
momen belum tentu datang seratus tahun sekali. Sayang sekali aku tak bisa
melihat rona wajahmu ketika itu karena lampu bar yang remang-remang. Jadi aku
cuma bisa menebak-nebak saja. Dan tentu saja aku takkan menceritakan seperti
apa wajahmu dalam tebakanku. Yang jelas, malam itu aura perempuanmu benar-benar
keluar. Jauh dari penampilanmu di hari-hari biasa yang sedikit tomboi.
Malam semakin larut. Dan kita merasa lapar. Seperti
biasa, titik berikutnya adalah penjual makanan India, kebab yang buka 24
jam. Biasanya kita makan lebih banyak diam. Tetapi, malam itu kamu terus
mengoceh. Sementara aku tak banyak bicara. Mungkin karena aku lapar, atau juga
mungkin karena aku memang serius makan. Dari sana kita pindah ke East Tsim Sham
Shui dikawasan Kowloon. Aku pikir waktu itu sudah sekitar pukul 3 pagi. Sebatang
rokok di kursi panjang. Begitu rapat kita duduk karena memang pagi semakin
dingin di pinggir dermaga. Apalagi kalau tiba-tiba ada angin. Meski tak
kencang, tapi bagiku itu sangat menyiksa. Dinginnya terasa sampai ke tulang.
Perjalanan pulang ke Causeway bay penuh dengan
tawa. Tidak ada hujan, tidak ada badai, tetapi kita bersedekat. Satu dua orang
melihat dan mendengarkan teriakan kita, kemudian sambil tersenyum mereka
berlalu. Beberapa orang yang kita teriaki pagi itu sama sekali tidak menoleh, mungkin
mereka sudah sering melihat pemandangan seperti kita Ketika kita melihat dua
orang laki-laki hitam berdansa di tengah jalan mengikuti gerakan cahaya lampu
bergerak yang datang dari salah satu puncak bangunan di sekitarnya. Barangkali
kata-kata bermakna sama diucapkan diam-diam oleh orang-orang yang kita teriaki
pagi itu. Tidak ada urusan. Kita tetap tertawa. Apalagi setelah kamu bilang
bahwa kamu hampir percaya bahwa matahari sedang mengintip. Aku menghentikan
taksi untuk kembali ke Exelsior hotel. Kamu melambaikan tangan. Besok sorenya
kita bertemu kembali. Kamu mendengarkan semua rencanaku. Dengan dukungan
network yang kamu punyai membuka jalan bagiku mendapatkan harapan.
Berawal ketika aku mendapatkan kontrak ekspor
Garmen atas pesanan dari Mondial group di Spanyol. Kamu yang memperkenalkan aku
dengan jaringan supply chain di Shenzhen untuk aku dapat melakuan proses
produksi melalui pabrikan yang kubayar sesuai jumlah produksi. Engga bisa
dibayangkan itu terjadi di Indonesia. Bagaimana mungkin, tanpa pabrik tapi aku
bisa memanfaatkan semua sumber daya bisnis di China untuk bertidak sebagai
eksportir pabrikan. Berbulan bulan berlalu, usahaku berkembang. Bukan hanya
garmen tapi juga sampai kepada electronic. Dengan cara yang sama. Hanya modal
market dan kontrak aku bisa memanfaatkan semua suplai chain China. Tahun kedua
aku sudah merencanakan membangun pabrik Garmen dan Electronic. Kemudian tahun
tahun berikutnya aku masuk dalam bisnis private equity dengan specialis LBO.
Itu semua tidak akan terjadi tanpa dukunganmu yang luar biasa. Dari membantuku
mendirikan perusahaan, mendapatkan network, sampai mendapatkan dana untuk biaya
operasional.
Datang SMS “When the world is ready to fall on your
little shoulders, And when you're feeling lonely and small, You need somebody
there ..” Aku tersenyum. Kamu selalu begitu bila ingin bertemu denganku.
Petikan lagu you are only lonely adalah ciri khasmu untuk mengingatkanku bahwa
aku tidak sendirian. Setelah kesibukan dalam bisnis ku, kita tidak sering
bertemu. Namun blla bertemu ,kamu pendengar yang baik dan tahu menempatkan diri
secara pantas dihadapanku. Karenanya aku juga menjaganya dengan baik. Persahabatan
kita terjalin dengan baik walau tanpa sex. Kamu selalu ada untuk ku dalam
situasi apapun walau aku sendiri kadang tidak punya waktu cukup banyak untuk
kebersamaan denganmu.”I realize between us.. I understand you my dear
brother…Bagaimanapun aku berusaha selalu untukmu.
Suatu hari kamu menghubungiku via telp. Kebetulan
aku lagi di Bankok. Dengan terisak kamu mengabarkan bahwa kamu terjebak dengan
shark loan karena harus menolong orang tuamu sakit. Selama ini kamu berusaha
tidak menceritakan keadaanmu karena kawatir aku mengkawirkanmu. Namun kini
kamu tidak sanggup lagi mengatasinya. Hidup sebagai single parent
bertahun tahun tidak mudah tentunya. Kamu berniat menjual Ginjalmu sebagai
solusi. Dengan lembut aku katakan bahwa kamu akan baik baik saja. Kita
akan mengatasinya sama sama.
Kamu sudah tidak lagi bekerja karena memikirkan
hutang yang tidak mungkin kamu bayar dengan gajimu. Kamu memikirkan anakmu. Aku
menunggu sikapmu meminta namun kamu tetap tidak pernah meminta. Ingin aku
menolongmu seketika. Namun tak satupun kata kamu meminta ku mengasihanimu. Kamu
berusaha nampak tegar. Menurutmu kebersamaan denganku lebih dari cukup untuk
kamu merasa nyaman bahwa kamu tidak sendirian. Kamu akan baik baik saja,
demikian kesan yang kamu sampaikannya ketika bertemu.
Teringat awal aku merintis usaha, pengorbananmu
membantuku menghadapi peliknya berhadapan dengan lembaga keuangan di Hong Kong
dan tanpa lelah kamu berusaha meyakinkan banyak pihak agar mendukungku.
Menurutmu apa yang kamu lakukan semua itu tulus sebagai sahabat. Tapi kini, aku
tidak mengerti mengapa kamu terkesan tidak menginginkan aku menolongngmu.Apakah
persahabatan selama ini tidak memungkinkan aku peduli denganmu. Apalagi kini
kamu tidak punya penghasilan dengan beban anak yang harus ditanggung.
Belum lagi hutang yang harus dibayar.
Akhirnya aku dapat berdamai dengan diriku sendiri.
Bagaimanapun prnsipmu dapat aku hargai. Bahwa sudah sifatmu tidak ingin
meminta, kecuali memberi. Dan itu sudah dibuktikan selama bersahabat denganku.
Aku mengundangmu makan malam untuk sebuah solusi. Dengan hati hati aku katakan
bahwa aku punya peluang bisnis untuk trade financing transaksi Batu bara. Bahwa
ada sebagian buyer China tidak selalu accepted beli batubara dari Indonesia
dengan LC.Mereka hanya mau bayar lewat TT setelah barang sampai dipelabuhan
pembeli. Sementara sebagian seller dari Indonesia tidak nyaman menjual batubara
tanpa LC. Nah tugasmu adalah sebagai payment gate way dan settlement agent.
Busines nya solution provider. Menawarkan solusi keterbatasan dan hambatan
antara pembeli dan penjual. Aku tahu bahwa kamu punya pengalaman dan network
dengan lembaga keuangan di Hong Kong.
Dengan airmata berlinang kamu menatapku .Aku
tahu kamu terharu dengan tawaranku. Secepatnya aku remas jemarimu untuk
menentramkan batinmu bahwa aku peduli denganmu dan berharap kamu mengerti
sikapku. Sehingga kamu tidak perlu sungkan lagi terhadapku.. Keesokannya
aku membantumu mendirikan perusahaan dan dengan setengah manja kamu minta
aku bersama sama denganmu sebagai pemegang saham. Aku menyetor modal awal agar
kamu dapat menjalankan rencana bisnismu. Kamu berjanji akan bekerja
keras dan tidak akan mengecewakanku..
Selama tahun tahun perjuangan mengembangkan bisnis
itu kamu sudah jarang bertemu denganku kecuali kirim email atau bicara
lewat skype. BIla betemu kadang kamu nampak murung karena tidak punya waktu
cukup kebersamaan denganku.Dengan tegas aku katakan bahwa aku akan baik baik
saja. Kamu tidak perlu merasa bersalah.Kebahagiaanku adalah bila
kamu dapat berhasil melewati hidup yang tidak ramah ini. Berkat kerja keras,
kamu sudah bisa membayar hutangmu.Dua tahun kemudian kamu berhasil
mengirim putramu melanjutkan pendidikan ke Universitas di Canada. Hidupmu
sudah mapan.
Satu saat pada makan makan malam , dengan airmata
berlinang kamu berkata bahwa aku telah melakukan banyak hal untukmu. Sementara
kamu merasa tidak pernah melakukan apapun untukku. Rasanya kamu tidak pantas
mendapatkan kehormatan ini. Dengan tersenyum aku katakan bahwa kamu adalah
sahabatku yang harus kujaga, dan kamu sudah membuktikannya bagaimana kamu
selalu menjagaku. Bukan soal siapa memanfaatkan siapa, tapi memang persahabatan
ini berkah yang sangat luar biasa bagiku. Di negeri orang aku seorang diri.
Tidak ada keluarga dan tidak sahabat. Hanya kamu sahabat yang dikirim Tuhan
ujntuk menuntunku dalam hijrah mendapat rezeki Tuhan. Usai makam malam
kita keluar dari restoran menyusuri jalan. Aku membuka jas agar kamu kenakan
untuk menahan dingin malam di musim semi itu dan kamu merapatkan tubuhmu agar
aku merasa hangat. Selalu dalam setiap moment kita saling menjaga dan memberi
tanpa perlu bertanya ...itulah sahabat..
***
Sampai di Bandara Beijing, jam 10 malam. Saya terus
ke Pannisula Hotel. Telp saya bergetar. “ Sudah sampai dear ? Terdengar suara
Lyly di sebarang.
“ Barusan mendarat. Ini sedang on the way ke
Panninsula “
“ Saya tunggu kamu di Lounge executive “
“ OK. “ telp terputus.
Ketika saya masuk Loby saya terkejut. Didepan saya
ada Esther. Dia tersenyum menatap saya “ Lumayan dapat nginep gratis. Dapat
kamar Panthouse. Itulah enaknya punya teman CEO Sinofet holding yang punya
hotel ini.” Katanya.
“ Kamu kan mau rapat. Kenapa pakaian begini?
Katanya melihat saya datang tanpa bawa tas pakaian. Hanya T-Shirt
berbalut jas. Celana denim.
Saya hanya tersenyum. “ ada apa kamu kemari?
“ Kangen aja dengan Lyly. “
“ Dia mana ?
“ Tuh di lounge executive tunggu kamu.” katanya
seraya menunjuk ke arah lounge.
Saya bergegas menuju Lounge. Esther mengikuti dari
belakang. Lyly menyalami saya.
“ Jam berapa besok meetingnya?
“ Meeting nya sekarang”
“ Sekarang? mana boss kamu?
“ Ada diruang VIP meeting room. Udah siap?
“ Ok. “
“ Mari kita keatas ketemu dia. Kata Lyly menuntun
saya ke lift. Esther menanti di lounge executive.
“ Saya hanya antar kamu sampai depan VIP
room. Hanya kamu dengan boss saya meetingnya”
“ Oh Ok.”
Di hadapan saya ada pria usia diatas 60 tahun.
Wajahnya nampak keras namun terkesan rilex. Dia menggunakan pakaian setelan
mahal. Dia menyambut saya dengan ramah. Ketika salaman dia membawa saya ke sofa
yang terletak di sudut ruang meeting.
“ Peter sudah ajukan prospektus lengkap hari ini
untuk penawaran initial fund. Luar biasa.” katanya dengan suara datar.
“ Ya. Terimakasih.”
“ Mr. B. “ serunya.” Saya kenal Peter sudah lama.
Walau lyly baru kerja dengan saya namun saya sudah mengenalnya lama waktu dia
di Bank central China. Dua orang itu sahabat anda, kan. Mereka orang baik.”
Saya siap menyimak.
“ Mr.B, saya tidak akan bicara banyak. Saya hanya
minta 51 % saham Sinofet holding. Hutang jadi lunas. Kemudian saya akan beri
konpensasi khusus untuk kamu beli saham pemegang saham lainya.
Selanjutnya hanya ada kamu dan kami.” Katanya. Saya tetap menyimak.
Dia menghela nafas. “ Jadi saya minta
batalkan initial fund skema itu. Lagian untuk apa. Cost of fund tentu mahal
sekali. Karena itu skema hedge fund. Kami bukan musuh kamu. Bukankah kita
bersahabat.”
Saya terdiam. Matanya menatap saya dengan sinar
bijak.
“ Kalau saya setuju, apakah ada syarat lain?
“ Kamu secara pribadi kan punya holding investment
bidang IT dan Logistic di Guangzhou. “ Katanya datar tanpa expresi. Saya
terkejut. Benar Mereka tahu soal ini.
“ Ya”
“ Kamu jual saham peruhaan itu ke kami, dan kami
akan bayar dengan saham lembaga keuangan non bank atau venture capital company
di Shenzhen. SWAP saham ini akan kita hitung sama sama nanti berapa tepatnya.”
“ Masalahnya perusahaan tersebut masih dalam tahap
pengembangan tahap pertama. Masih butuh dana lebih besar untuk bisa masuk
putaran kedua untuk bisa punya value. “
“ Ya kamu bisa gunakan Venture capital tersebut
untuk membiayai. Kami beri kamu akses ke financial resouce dalam negeri china
dan juga akses ke pasar uang international melalui Venture capital itu. “
“ Mengapa ?
“ Karena visi kamu.” Katanya tegas. “ Ya, kami
butuh visi kamu untuk mendukung pembiayaan start up bidang IT di China.”
“ Bukankah di China sudah banyak venture capital
untuk start up bidang IT”
“ Masih sangat kurang. Jumlah anak muda yang
terjun ke bisnis bidang IT luar biasa besarnya. Mereka gandrung
berwiraswasta dan itu butuh pembinaan terus menerus.”
Saya tatap wajahnya. Didepan saya ada dua jalan.
Nawar atau terima dengan ikhlas. Ingat nasehat Wenny. Saya jadi luluh.
“ Baik. saya terima. Deal “ kata saya tegas.
Dia berdiri menyalami saya. “ Besok saya akan minta
team legal dan keuangan untuk menuntaskan soal SWAP saham dan pelunasan hutang
kamu, termasuk pengambil alihan 51% saham holding. “
“ Maaf. Kata saya seraya setengah menundukan tubuh.
“ Apakah bisa ditunda sampai akhir bulan ini.”
“ Mengapa ? apa ada masalah ?
“ Saya harus mencari jalan untuk mengeluarkan
pemegang saham lain. Ini bukan soal uang tetapi ini soal persahabatan”
“ Baik. Tidak ada masalah. Dan mohon ini
dirahasiakan sampai terjadi kesepakatan legal kita.”
“ Yes Sir. “ Kata saya tegas. Dia tersenyum.
“ Saya rasa cukup sampai disini. Silahkan anda
kembali ke Lyly. Saya harus pulang” Katanya. Waktu itu jam 0.30 dini hari.
Saya kembali menemui Lyly dan esther di Lounge
executive. Mereka berdua menatap saya dengan wajah tanda tanya. Namun karena
wajah saya cerah, Lyly tersenyum. “ gimana kita pindah ke cafe. Minum bareng
ya. Tetapi engga boleh mabuk.” katanya sambil melangkah ke arah cafe & Bar
diikuti oleh saya dan Esther.
“ Saya engga bisa lama lama. Jam 4 pagi saya harus
ke Bandara. Pesawat saya ke Hong Kong jam 7.30” Kata saya ketika kami sampai di
Cafe&Bar.
“ Jadi kamu langsung hari ini juga pulang ? tanya
Lyly.
“ Ya. “
“ Gimana kalau kita minum di kamar saya aja ? Kata
Esther seraya menatap saya dan Lyly.
“ Kalau begitu saya pulang aja. Karena besok saya
harus rapat dengan boss.” Kata Lyly. Dia menatap saya “ jaga diri baik baik,
terutama jaga kesehatan, bro “ lanjutnya seraya melangkah ke luar Cafe. Saya
melangkah mengikuti Lyly dan melirik ke arah Esther meminta dia tunggu
ditempatnya. Sambil menanti supir Lyly membawa kendaraan ke depan Loby, saya
berbisik “ Terimakasih, dear. “
Lyly menatap saya dengan tersenyum. “ Saya justru
minta maaf telah membuat kamu repot. “
“ Repot apa ? Kata saya terkejut.
“ Saya harus jujur. “Kata lyly menatap saya dengan
wajah rasa bersalah “ Saya yang merekomendasikan agar team kami menghentikan
tiga investor kamu di Eropa dan AS. Mereka tidak punya pilihan. Karena kami
salah satu investor terbesar mereka dalam surat berharga bermata uang dolar dan
euro “
“ Terimakasih kamu sudah jujur. “
“ Kamu engga marah ?
“ Engga. Saya maklum. Saya berteman dengan kamu
secara pribadi namun dalam tugas kamu seharusnya mengutamakan kepentingan
negara kamu diatas segala galanya. Justru karena itu saya tidak pernah berhenti
menghormati kamu. Karena itu china bisa jadi negara besar. Karena pejabatnya
seperti kamu ” Kata saya tenang.
“ Tapi untunglah kamu bisa ada solusi dan Peter mau
bantu. Kalau kamu mendapatkan dukungan dari banyak orang, itu bukan karena kamu
hebat. Itu karena orang melihat kamu orang baik." Kata Lyly. Kendaraannya
sudah datang depan Loby. Saya mempersilahkan Lyly masuk ke kendaraanya seraya
membungkukan tubuh saya. Dia melambai dengan senyum indah.
Saya kembali kepada Esther.
“ Lyly minta saya datang ke Beijing. Dia kawatir
meeting ini akan gagal. Dia minta saya menjaga kamu.” Kata Esther.
“ Kamu tahu, “ kata saya dengan suara lambat. “
Tadi pagi saya benar benar merasa sangat terpukul. “
“ Mengapa ?
“ Wenny menyerahkan begitu saja semua sahamnya
tanpa saya minta. Termasuk uang tabungan dari hasil deviden selama bekerja
dengan saya. Dia juga menyerahkan sertifikat apartement untuk saya jual. Semua
itu agar saya bisa membiayai proses financial solution yang memang cost of fund
nya besar. “ Kata saya tertunduk.
“ Kamu engga usah merasa bersalah. Itu wajar saja.
Toh Wenny sadar dia hanya sebagai proxy. Kalaupun dia tidak mau serahkan saham,
kamu bisa gunakan kekuatan hukum untuk itu. Semua sumber daya perusahaan yang
dia pimpin memang milik kamu. Sama dengan Yuni yang tak bertanya alasan kamu
menggadaikan sahamnya untuk dapatkan utang membiayai obsesi kamu dalam proyek
start up IT"
“ Masalahnya, hubungan saya dengan mereka, bukan
hanya sekedar mereka sebagai proxy tetapi lebih karena persahabatan. Dan mereka
menjaganya dengan baik.”
“ Bro, kesetiaan Wenny dan Yuni tidak datang begitu
saja tetapi lewat proses persahabatan yang panjang dengan kamu. Hubungan kamu
dengan Yuni lebih dari 15 tahun. Dengan Wenny 13 tahun. Itu bukan sebentar.
Sama dengan hubungan kamu dengan istri yang lebih dari 30 tahun. Selama itu
kamu bisa merawatnya dengan baik. Persahabatan itu bernilai karena diuji oleh
waktu. Kalau sampai sekarang kamu dapatkan kesetian dari mereka, bukan karena
hubungan formal karena proxy tetapi karena nilai persahabatan. Kalau sampai
sekarang kamu bisa terus bersama dengan istri , itupun karena nilai
persahabatan. Sahabat itu adalah orang yang mengerti kamu dan berusaha terus
memaklumi kamu dengan segala kekurangan dan kelebihan kamu. “ Kata Esther.
“ Ya sama dengan kamu ya. Kita berteman sejak tahun
1993.”
“ Dan kamu bisa memaklumi saya yang tempramental.
Tukang kritik kamu tiada henti. Selalu menyalahkan kamu. Ya kan.”
“ Ya Ya…Tapi saya suka.”
“ Bagaimana dengan Lyly “ Tanya Esther dengan mata
selidik.
“ Tadinya saya sempat kecewa dengan dia. Tetapi
malam ini saya tidak lagi kecewa.”
“ Emang kamu ada masalah dengan dia ?
“ Dia dibalik mundurnya investor saya untuk
penerbitan global bond.”
“ Dia..” Esther setengah berteriak. Matanya
melotot.
“ Ya. Tetapi udahlah. Dia sudah minta maaf. Saya
harus memakluminya. Saya harus memahami dia sebagai pribadi dan dia sebagai
pejabat china yang harus profesional dan mengutamakan negara diatas segala
galanya.” Kata saya.
“ Mulai sekarang kamu harus hati hati dengan dia. “
“ Setiap waktu saya selalu hati hati. Setiap
rencana saya buat selalu saya pikirkan dengan baik. Semua aspek saya
perhitungkan. Termasuk membocorkan ke Lyly soal strategi penerbitan global bond
dengan underlying project technology blockchain di Shenzhen.”
“ Jadi udah kamu perhitungkan kemungkinan Lyly akan
bertindak menggagalkan penerbitan global bond itu.”
“ Ya. Karena kalaupun lolos strategi itu sayapun
tidak yakin bisa sukses dapatkan dana dengan mudah dalam 7 hari. Tetapi
dengan adanya tekanan dari dia kepada investor saya maka dampak psikis terhadap
proyek semakin besar. Ini akan menimbulkan persepsi positip bagi pasar uang.
Makanya ketika saya masuk dengan program Initial fund langsung ditabrak oleh
investor. Penawaran initial fund saya melebihi permintaan. “
“ Ya saya paham. Bad news adalah good news dalam
dunia keuangan. Dan kamu berhasil mempermainkan Lyly, termasuk perusahaannya.”
Kata Esther seakan bicara dengan dirinya sendiri. Saya hanya tersenyum
mendengar kesimpulannya.
“ Kamu memang jahat” Kata Esther mencibir ke arah
saya.
“ Saya engga jahat.”
“ Jadi apa ?
“ Tepatnya pandai melihat kenyataan.”
“ Apa ?
“ Sesuai kata kamu, saya bukan siapa siapa
dibandingkan Group China. Ya kan “
“ Ya.”
“ Persepsi kamu sama dengan persepsi mereka. Ketika
orang merasa kuat dan merasa sangat berkuasa, saat itulah dia berada pada
posisi terlemah. Jadi engga sulit mempermainkan mereka. Semua penguasa diktator
jatuh bukan karena revolusi tetapi karena orang terdekat dia yang tahu dia
lemah. Orang terdekat dia yang menghabisi”
“ Gila ya. Segitunya cara kamu berpikir.”
“ Kalau engga begitu gimana saya bisa bertahan?
Saya lahir dari keluarga miskin. Dan lagi mana ada orang kaya yang mau memberi
gratis. Semua dasarnya pamrih”
“ Sekarang saya paham. Mengapa kamu selalu rendah
hati menghadapi saya, lyly, Yuni dan Wenny. Karena kamu inginkan terus
kendalikan kami. Dan kami merasa euforia atas kenyamanan hubungan itu. Saya
yakin dengan istripun kamu bersikap rendah hati agar dia merasa nyaman dan
tetap merasa secure.”
“ Nelson Mandela bisa menjatuhkan rezim Apartheid
karena sikap rendah hatinya. Gandhi bisa merebut kemerdekaan dari Ingeris
karena sikap rendah hatinya. Dan di Indonesia, ada Jokowi. Dia bisa
menghancurkan status quo politik karena sikap rendah hatinya. Banyak lagi
contoh.”
“ Dan yang arogan selalu pada akhirnya jatuh.”
“ Tepat sekali. Lihatlah faktanya negara kaya
minyak seperti Venezuela, Arab , Brunei. Penguasanya merasa sangat berkuasa
karena mampu menjadi Tuhan kedua di dunia dengan memberikan semua kemudahan
kepada rakyatnya. Tetapi mereka lupa, mereka bukan Tuhan. Mereka marasa jadi
Tuhan, dan merasa paling benar. Akhirnya ketika harga minyak jatuh, mereka
menyalahkan kapitalis. Mereka tidak menyadari penyebab kejatuhan itu secara
hakikat. Apapun solusi tidak ada hasilnya.” Kata saya.
“ Mengapa ? Esther spontan bertanya mendorong rasa
ingin tahunya.
“ Karena musuh mereka bukan harga minyak yang
jatuh, bukan kapitalisme tetapi diri mereka sendiri. Mereka tidak lagi
menjadi kapten atas dirinya sendiri tetapi menjadi budak dari nafsu kekuasaan.
Padahal dalam hidup ini kita harus menjadi pemenang bukan kepada orang lain
tetapi terhadap diri kita sendiri. Paham.”
“ Paham. Gimana kalau kita balik ke kamar. Saya
ngantuk.” Kata Esther tersenyum mendekati saya.
“ Ini udah jam 3 pagi. Kalau saya tidur, bisa bisa
saya telat boarding.”
“ Jadi..” Esther nampak bingung.
“ Sekarang saya ke Bandara dan kamu tidur. OK” Kata
saya melangkah ke arah loby. Esther masih di Bar dalam kesendiriannya.
***
Dalam perjalanan ke Bandara saya menghubungi
James.
“ Yes, Bro” Terdengar suara James di seberang.
Terdengar dari suaranya dia belum tidur.
“ Besok kamu temui Peter. Batalkan initial Fund.
Kembalikan asset Wenny. Kita engga perlu keluar cost of fund karena transaksi
initial fund dibatalkan.”
“ Bagimana menjelaskan ke Peter?
“ Engga perlu yakinkan. Tulis surat ke bank nya
secara resmi. Kamu kan direktur SPV untuk penerbitan initial fund itu”
“ Bagaimana permintaan dari Investor yang sudah
masuk?
“ Peter tahu gimana menghadapinya. Itu tugas nya.”
“ Baik boss.”
“ Dan ingat ini rahasiakan dengan direksi Holding.”
“ Siap boss.”
“ Saya minta kumpulkan semua direksi Sinofet
holding untuk rapat jam 1 sekalian makan siang. Saya akan buat pengumuman.
“ Siap boss. Ada lagi ?
“ Besok Yuni suruh ke Hong kong. Usahakan dia
datang bersama lender private Singapore. Saya akan lunasi hutang perusahaan
Yuni minggu ini. “
“ Darimana uangnya ?
“ Saya udah ada sumbernya. Tenang saja.”
“ Baguslah. Dari tadi siang dia telp berkali kali.
Dia sudah nampak kawatir”
“ Ya saya paham.” Kata saya. “ Bye.” saya tutup
telp.
Saya segera telp Yuni.
“ Ya uda.”
“ Belum tidur kamu ?
“ Tadi sempat ketiduran sampai jam 1 pagi. Terus
sampai sekarang engga bisa tidur. Uda sehat.”
“ Sehat. “
“ Uda di Beijing ya.”
“ Ya. sekarang sedang OTW ke Bandara balik ke Hong
Kong.”
‘ Uda boleh tanya engga ?
“ Apa ?
“ Initial fund program itu apa ?
“ Kenapa kamu tanya itu ?
“ Kemarin esther cerita uda sedang sibuk urus
initial fund program.”
“ Oh itu. “
“ Ya.
“ Contohnya begini. Perusahaan kamu terikat
perjanjian hutang dengan skema jual beli saham, yang penyerahan saham dilakukan
kalau kamu gagal bayar utang. Ketika jatuh tempo hutang, nilai harta perusahaan
meningkat 4 kali dari harga pasar. Tapi kamu engga ada uang untuk bayar utang.
Gimana solusinya ?
“ Ya jual aja dulu saham perusahaan, setelah itu
baru bayar utang”
“ Itu cara berpikir kelontongan. Dalam hal
perusahaan, ketika kamu melakukan akad hutang dengan skema jual beli saham maka
kamu dilarang melakukan perikatan dengan siapapun. Termasuk pinjam uang dengan
menggadaikan saham yang ada. “
“ Terus gimana dong ?
“ Ya kamu bentuk perusahaan lain semacam perusahaan
cangkang untuk pinjam dari investor.”
“ Pinjaman itu dipakai untuk jadi kreditur
perusahaan Yuni?
“ Ya pinter. “
“ Terus gimana investor percaya, kan perusahaan
cangkang itu engga punya jaminan?
“ Jaminan berasal dari lembaga keuangan, dan
investor menyerahkan uang itu kepada bank melalui rekening khusus”
“ bukan ke rekening perusahaan cangkang Yuni. “
“ Ya enggalah.”
“ Terus”
“ Kamu sebagai pemilik perusahaan cangkang
perintahkan kepada bank untuk kirim uang ke kreditur kamu agar kamu terhindar
dari gagal bayar dan saham kamu engga jadi diambil dia. “
“ Terus”
“ Setelah utang kamu lunas. Maka Saham perusahaan
kamu digadaikan ke perusahaan cangkang dan pada waktu bersamaan saham itu
dikuasai bank sebagai collateral yang kemudian diserahkan kepada investor.
Selanjutnya investor serahkan jaminan yang bank berikan. Selesai.”
“ Berapa Yuni bakalan dapat uang dari investor ?
“ Ya tergantung lelang. Kamu bisa tentukan siapa
yang paling tinggi penawarannya. yang penting kamu sudah tahu bahwa nilai pasar
saham perusahaan kamu 4 kali dari nilai buku.”
“ Berapa bunganya ?
“ Engga pakai bunga.”
“ Jadi investor dapat apa?
“ Dapat capital gain waktu IPO. Utang itu akan di
convert dengan nilai saham pada waktu IPO. Katakanlah pada waktu dia
kasih utang nilai saham 4 kali dan ketika IPO nilai saham 10 kali. Ya dia
untung 6 kali.
“ Wah gampang banget ya Uda. “
“ Ngomong gampang. Tapi tekhnis nya rumit. Ada ahli
keuangan dan investasi yang membuat analisa masa depan perusahaan. Ada ahli
hukum yang mengatur akad itu. Ada investmen banker yang mengukur tingkat
resiko. Ada team hedge fund yang membujuk investor mau terlibat dalam penawaran.
Tentunya perhitungannya menyangkut program IPO yang akan dilakukan pada waktu
yang ditentukan dan disepakati. Paham.”
“ Paham sih. Lebih paham lagi kalau uda jelasin
face to face. “
“ Kalau face to face kamu malah engga paham."
" Segitunya Uda. Kangen tauuu. Ketemu jarang
banget. Tahun ini kita ketemu baru sekali ya"
" Eh..Yun, utang kamu saya akan bayar minggu
ini. Kemarin belum sempat kirim uang karena ada kendala. Besok kamu terbang ke
Hong Kong bersama lender singapore. Temui James ya. Dia akan atur penyelesaian
hutang”
“Ya uda. Terimakasih. Apa bisa ketemu juga Uda
nanti di Hong Kong.”
“ Engga janji. Udahan ya. berusahalah tidur”
“ Ya uda. I miss you.”
***
Jam 13.30 saya sudah sampai di kantor. Sekretaris
bilang bahwa semua sudah hadir di ruang meeting termasuk pemegang saham. Saya
langsung masuk ruang meeting. Semua tersenyum menatap kehadiran saya. Ada Tong,
Raymond, Wada, Steven, Myung dan James.
“ Muka kamu keliatan capek sekali. Ada bewok dan
kumis yang mulai tumbuh. Kapan terakhir kamu cukur ? Kata Steven.
“ Dua hari lalu. “ Kata saya sekenanya sambil
menatap mereka satu persatu. “ Dimana kehangatan persahabatan kita selama ini.
Mengapa memandang saya seperti orang lain. Santai aja bro. “ Kata saya kepada
mereka.
“ Saya mau uang saya kembali. Saya udah engga
tertarik lagi berbisnis dengan kamu.” Kata Steven.
“ Ok.” Kata saya tegas. “ Siapa lagi ?
“ Saya juga keluar ? Kata Myung.
“ Ok. Gimana dengan kamu Wada ?
“ Ya saya ikut keluar.”
“ Yang lain gimana ?
“ Saya juga keluar” Kata Ramyond “ Tetapi alasannya
karena saya memang mau pensiun”
“ Apapun alasan kamu, engga penting.” Kata saya
tegas.
“ Tong, gimana ?
“ Saya ikut kamu. Apapun keputusan kamu saya akan
ikut.
“ James?
“ Saya ikut kamu, Mr. B.”
“ Baik, James, siapkan akta pelepasan saham untuk
Wada, Steven, Myung, Raymond “
Myung berdiri dari duduknya. Dia menatap saya dan
kemudian dengan suara lantang dia berkata “ kamu udah kaya ya. Kamu tahu
berapa jumlah uang untuk melepas kami berempat ? Dari mana uang kamu. Jawab! “
Saya hanya diam. Saya tahu dia sedang emosi. Ini
soal pride. Engga ada pengusaha segampang itu mundur.
“ Dengar Mr. B. Selama ini kami menghormati kamu
karena semangat, kejujuran, dan kesabaran kamu. Tetapi sekarang saya tidak
melihat itu lagi. Diam diam kamu melakukan intial fund terhadap Sinofet
Holding. Mengapa ? apakah kami tidak lagi sebagai sahabat kamu. Apakah kami
kamu anggap hanya sebagai sleeping partners ? “ kata steven sambil menunjuk
kearah saya.
Saya menyimak
“ Dari awal saya mendukung kamu. Ketika kamu ada
masalah dengan Daniel saya dibelakang kamu. Ketika ada tekanan dari Pemerintah
China untuk proyek kawasan Industry Ginzo ,saya dibelakang kamu. Semua dapat
selesai karena sumber daya saya. Sekarang kamu tempatkan saya sebagai pecundang
dengan penawaran Initial fund. Benar benar kesalahan besar dalam hidup saya
bermitra dengan kamu.” kata Wada. Suaranya keras sekali.
Saya diam. Saya pandang mereka satu persatu. “
apakah sudah selesai bicaranya. Bisa saya bicara sekarang ?
Mereka diam.
“ OK saya bicara sekarang. Utang Repo ini jatuh
tempo setahun lalu. Tepatnya bulan maret 2018. Saya tidak beraksi apapun.
Karena saya sudah mengundurkan diri dari Sinofet Holding. Posisi CEO ada pada
Tong. Dan kalian bertiga duduk sebagai anggota Komite investasi. Berkali kali
CIG minta saya pimpin kembali Sinofe holding, tetapi saya diam kan. Alasan saya
karena istri saya belum izinkan saya. Tetapi bukan itu saja alasannya. Alasan
yang substansi adalah saya menanti anda semua mengambil keputusan atas jatuh
tempo nya utang kepada CIG. Berkali kali Tong minta saya bicara kepada
kalian soal ini. Tetapi saya diam saja. Saya percaya kepada kalian. Saya hanya
menanti kalian bicara kepada saya, soal penyelesaian hutang. Tetapi kalian
tidak pernah bicara kepada saya. “ Kata saya tenang. Mereka terdiam.
“Saya terlahir dari keluarga miskin. Perasaan saya
sangat halus kalau soal persahabatan. Saya sangat sabar terhadap kalian.Karena
saya maklum kalian punya kesibukan sendiri sebagai konglomerat bisnis. Tetapi
semua ada batasnya, saya harus tampil. Bukan karena saya ingin menguasai
Sinofet Holding tetapi karena soal commitment yang harus saya selesai. Apalagi
ini menyangkut hutang. Ketika saya resmi duduk kembali sebagai CEO maka saya
harus berbuat sesuatu. Yang pertama saya lakukan adalah menyelesaikan masalah.
Utang itu masalah holding kita. Semua sudah tahu. “
“Tapi mengapa tidak minta persetujuan kami soal
penyelasain hutang itu ?
“ Persetujuan.? “ Kata saya bingung “ Surat tagihan
dari CIG itu dikirim ke Holding dan oleh corporate secretary diedarkan kepada
anda semua. Dalam rapat komite investasi udah dijelaskan bahwa saya diberi
mandat untuk melakukan apa saja yang dianggap perlu untuk menyelesaikan utang.
Penerbitan Global Bond, juga sudah dibicarakan dalam rapat komite investasi.
Namun akhirnya gagal. Kemudian, saya masuk dalam skema initial fund, saya
menunjuk bank nya Peter sebagai lembaga resmi yang mewakili Holding dalam
penawaran intial fund. Semua transparance. Salah saya dimana ? “ Kata saya
dengan tenang.
“ Sekarang keadaan belum menentu. Anda justru masing
masing minta mengundurkan diri, dan minta uang anda dikembalikan. Saya mau
ngomong apa ? itu hak anda. “ Kata saya.
Mereka semua terdiam. Saya biarkan mereka
mikir. Selang beberapa menit, Steven bicara “ Mr.B, maksud kami sebetulnya…”
dia terdiam sebentar sambil melirik Wada dan Myung. “ Kami ingin anda
hentikan intial fund itu. Biarkan kami yang selesaikan. “
“ OK saya terima usulan kamu. Lakukan sekarang.
Anda tahu kan rekening CIG. Kirim aja uang ke mereka dengan dasar tagihan dari
mereka. Selesai. “
“ Ya tapi harus ada ikatan dengan Sinofet Holding
bahwa uang itu dengan konpensasi saham 60%. “ Kata Myung.
“ Maksud kamu, saya harus teken surat pengakuan
pelepasan saham 60% lebih dulu baru uang dikirim ? kata saya dengan mengerutkan
kening.
“ Ya. “ kata Steven.
“ Gimana saya mau teken. Itu artinya saya melanggar
perjanjian kontrak Repo dengan CIG “
“ Kita lakukan kontrak secara rahasia” Kata Myung
cepat.
“ Engga bisa. Saya engga mau melanggar kontrak yang
ada. Ini soal integritas saya. Apapun itu, saya harus hormati CIG dan itu
soal kehormatan saya dihadapan Tuhan juga.”
Mereka terdiam. Saya tahu darimana mereka dapat
uang. Saya pemain uang. Sangat paham dengan siapa mereka deal. Pemain hedge
fund!. Engga mungkin mereka bisa lakukan hostile takeover dengan menjadikan
saya sebagai pecundang dihadapn CIG. Tanpa dukungan Hedge fund, bukan mereka
siapa siapa. Mereka hanyalah anak manja dari keluarga konglomerat yang tidak
paham menjadi pemenang secara terhormat. Karena dipikirannya hanya uang. Saya
berbeda dengan mereka.
“ Ok. Sekarang gimana solusinya.” Kata Tong.
“ Rapat di Beijing kemarin memutuskan agar utang
Repo harus dibayar sesuai surat dari CIG. Hari senin depan harus sudah sampai
di rekening mereka.” Kata saya.
“ Artinya hanya intial fund satu satunya solusi “
Kata Raymond.
“ Ya. Tapi intial fund butuh waktu 1 bulan untuk
selesai”
“ Jadi gimana solusinya ? tamat kita semua ? Kata
Tong.
“ Solusina hanya satu, Myung yang katanya ada uang,
ya ikut penawaran Initial fund. Itu skema yang menarik. Kalau Myung bisa ikut,
dan setor uang hari ini. Besok kita bayar utang repo. Selesai urusannya. Kalau
tidak, hari ini saya batalkan Initial fund. Karena useless. Apalagi ongkosnya
mahal sekali. Saya engga mau buang uang ke keranjang sampah “
Semua hening. Saya menundukan kepala. Saya ingin
ketawa meliat mereka stress tapi takut dosa.
“ Terus kenapa kamu berani beli saham kami “ Kata
Myung.
“ Itu karena komitmen. Kalian semua adalah investor
saya, tentu resiko saya. Apapun saya akan lakukan untuk membayarnya. Apalagi
kalian semua adalah sahabat saya.”
“ Ya saya tahu kamu pribadi punya bisnis di luar
Sinofet holding. Ada PMG Holding bidang tambang emas dan perdagangan emas. Ada
Youying Holding bergerak bidang tekhnology dan Logistic. Kamu juga punya
portfolio lain diluar Sinofet “ Kata Wada.
Saya hanya diam.
“ Ok. Saya tunggu surat kontrak pengunduran diri
sebagai pemegang saham. Saya minta harga saham seperti prospectur initial
fund sebesar 4 kali dari book value. “ Kata Steven. “
“ Gimana dengan Myung dan Wada.”
“ Ya saya juga sependapat dengan Steven. “
“ Raymond. “
“ Saya sudah bilang. Saya keluar bukan karena
masalah ini tetapi karena saya mau pensiun”
“ OK. Rapat kita tutup. James akan selesaikan
pembayaran selambat lambat nya satu bulan sejak tanggal ini. Totalnya USD
500 juta kurang lebih ya kan.”
“ Ya. “ kata Steven.
“ Saya senang karena kalian bisa bertambah kaya
berbisnis dengan saya.” Kata saya berdiri dari korsi dan keluar dari ruangan
untuk kembali ke kamar kerja saya. Diikuti oleh James.
“ Bro, Raymond tidak mau dapat uang dari saham. Dia
ingin kembalikan saham ke kamu. Saya dan Tong juga kembalikan saham ke kamu.
Kami engga perlu dibayar.” Kata James. Saya hanya tersenyum. James paham soal
dibalik senyum itu.
Selang beberapa waktu, Wada, Steven, Myung datang
ke kamar kerja saya. Mereka merangkul saya satu persatu. “Kamu tetap sahabat
kami. Bisnis bisa pisah tetapi persahabatan harus terus dipertahankan. “ kata
Steven. Saya tersenyum tanpa beban apapun.” Gimana acara malam ini. Ke
Conrad lagi ?
“ Engga bisa malam ini. Karena saya ada meeting
dengan lender dari Singapore.
“ OK. Telp kami kalau kamu free. “ Kata Myung
ketika melangkar keluar dari kamar kerja saya.
“ Pak.” Seru james kepada Myung. “ Tolong mampi
keruangan Legal untuk teken surat pelepasan saham. Udah disipakan kok “
Mereka serentak mengacungkan jempol kearah saya.
Setelah mereka pergi, saya ceritakan konsesus saya dengan CIG di Beijing. James
merangkul saya hangat. “ Penyelesaian yang win to win. Selamat bro.”
“ Nah sekarang kirim email ke CIG bahwa saya setuju
untuk penyelesaian kontrak pelepasan saham Sinofet 51% dalam kondisi clean
tanpa hutang. “ Kata saya. James segera kembali ke kamar kerjanya.
Saya telp Lyly. Waktu itu jam 3 sore. “ Ly,
sampaikan ke boss kamu, saya siap minggu ini melakukan pelepasan saham ke CIG.
Surat resmi akan segera dikirim “
“ Thanks God. Segera saya lapor.” Katanya
dengan suara setengah menahan tangis.
***
Jam 8 malam saya datang ke private KTV Korean di
causeway bay. Ketika saya masuk ruangan. Ada kejutan, Lyly ada bersama Esther.
Wenni dan Yuni diruangan itu. Saya bingung kenapa mereka kompak datang bareng.
Padahal janjian hanya dengan Yuni. “ Loh kamu di Hong Kong.” Kata saya kepada
Lyly.
“ Ya. Tadi jam sore sampai.Langsung kemari “
Katanya diapit oleh Esther dan Yuni. Wenni hanya senyum saja sambil
mendendangkan lagu “ Love
concerto “
Esther yang saya kenal. Sebagai banker, dia punya
rumah mewah dan apartement di pusat kota. Dia bisa liburan ke manca negara. Dia
bisa menikmati layanan spa berkelas, kapan dia mau. Dia bisa tinggal di hotel
berkelas diamond. Dia memiliki apa saja. Tetapi ketika ditanya ‘ What is your
dream in life, honey”
“ My dream is you”
Makanya ketika lagu “when i dream” dilantunkannya
dengan air mata berlinang seraya melirik saya, disitu saya merasa berasalah
namun mencintai itu tidak dosa. Mencintai adalah pilihan, namun menikah adalah
takdir. Tidak akan pernah saya duakan yang ada di rumah.
Tapi memiliki cinta itu memang berkah, walau tak harus memiliki. Kami akan
terus bersahabat. Saya rangkul pundaknya dan dia menjatuhkan kepalanya di
pundak saya.
Saya merasa something berada ditengah emak emak
wanita paruh baya. Mereka semua sahabat saya. Suasana malam itu begitu riang.
Apalagi tidak berapa lama James datang bersama Wada, Myung dan Steven. Keadaan
semakin gila. Jam 4 pagi semua pulang dalam keadaan mabuk kecuali saya
dan James. Sebelum tidur saya baca email dari James “ Besok CIG kirim uang ke
rekening Asset management kamu untuk kompensasi yang kamu harapkan. Uang itu
lebih dari Cukup bayar saham Wada, Steven, Myung. Juga sekalian bayar hutang
perusahaan Yuni ke private lender Singapore. Initial fund sudah resmi di
tutup. Selamat Bro.".
Itulah China. Cara kerja mereka sangat cepat.
Mereka memang tidak begitu pusing dengan document compliance yang berhubungan
dengan process management. Setiap Perusahaan China menerapkan sistem komando.
Pemegang saham hanya percaya dengan Dirut saja. Dirut hanya percaya dengan
direktur saja. Hubungan antara pemegang saham dengan dirut dasarnya trust.
Begitu juga hubungan antara dirut dengan direktur juga dasarnya trust. Hubungan
direktur dengan Manager juga sama. Dasarnya trust. Hubungan dengan mitra
dasarnya Trust. Jadi hal yang berkaitan dengan birokrasi yang bertele tele
memang sangat asing bagi mereka. Makanya jangan kaget bila seorang wirausaha
dalam lima tahun bisa berkembang pesat.
Philosopy mereka sederhana saja. Bayi berkembang
karena waktu. Pernikahan berkembang karena waktu. Kalau bisnis tidak berkembang
karena waktu itu artinya cara berpikir yang terpenjara. Karena satu satunya
yang tidak berubah adalah orang yang didalam tahanan penjara. Waktu hilang
begitu saja. Di indonesia atau ngeara lain yang menerapkan sistem
demokratisasi, memang good governance itu penting sekali. Artinya sistem
birokrasi harus jalan agar semua dapat dipertanggung jawabkan secara legal
walau faktanya sebagian besar hasilnya tidak optimal. Mind corruption tidak
bisa dihindari. Karena orang cerdas akan memanfaatkan birokrasi untuk mencuri
secara legal.
Saya balas email ke James “ Besok kamu terbang ke
Beijing untuk selesaikan urusan legal penyelesaian utang repo dengan CIG. “
Laptop saya matikan sambil mengucapkan syukur kepada Tuhan. 7 Hari terlama
dalam sejarah hidup saya.
TAMAT.
"Tidak menyerah"
Erizeli Jely Bandaro
TAMAT.